Mohon tunggu...
Aisyah NurAfifah
Aisyah NurAfifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Biomedis semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang memiliki ketertarikan mendalam di bidang noninfectious disease.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sampah Musuh Bersama dan Pengelolaannya

13 Juni 2024   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2024   09:11 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sini tampak bahwa masyarakat terlalu bergantung kepada pemerintah untuk memberantas sampah yang ada. Padahal, awal dari penumpukan sampah diakibatkan pembuangan sampah masyarakat yang tidak mengalami proses pengelolaan.

Paradigma lama pengelolaan sampah harus diubah dengan pengelolaan sampah berbasis 3R. Alur pengelolaan 3R yang jika dilakukan setiap individu, maka akan menjadikan sampah yang disalurkan ke TPA menjadi lebih sedikit karena sampah diolah mulai dari sumbernya.

Sampah rumah tangga jika dipilah dan dikelola berdasarkan jenisnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat dijual sehingga sampah memiliki nilai guna dan nilai ekonomis. 

Sisa sampah yang tidak dapat diolah mandiri (residu) disalurkan ke TPS untuk disortir kembali. Sisa sampah yang sudah tidak dapat dipilah dan diolah kemudian akan dotransfer ke TPA. Alur pengelolaan sampah seperti ini akan menekan volume sampah yang disalurkan ke TPA sehingga pencemarana akibat sampah dan kebutuhan lahan baru untuk TPA dapat diminimalisir.

Penanggulangan dan prevensi skala nasional

Penanggulangan masalah sampah di Indonesia dapat dilakukan dengan metode Zero Waste yang merupakan filosofi untuk gaya hidup bebas sampah. Konsep ini menantang masyarakat agar   mengevaluasi, membaharui gaya hidup yang tidak menghasilkan sampah, serta memperhitungkan bahwa  apa   yang  dikonsumsi dapat mempengaruhi bahkan  berakibat buruk pada lingkungan. Terdapat Konsep zero waste 5R:

  1. Reduce (Pengurangan sampah) Mereduksi timbulan sampah dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan untuk meminimalisir semaksimal mungkin aktivitas yang dapat menghasilkan sampah baru, konsep reduce dapat dilakukan dengan cara mengurangi pemakaian barang yang memiliki masa pemakaian berulang-ulang sehingga dapat menekan laju timbulan sampah harian yang ada.
  2. Reuse (Penggunaan kembali) Reuse merupakan sebuah upaya untuk menggunakan kembali barang bekas tanpa harus mengalami perubahan secara kimia maupun biologi, sehingga suatu barang memiliki fungsi pemakaian yang beragam dan dengan waktu yang lebih lama.
  3. Recycle (daur ulang) Daur ulang sampah merupakan sebuah kegiatan memanfaatkan Kembali barang-barang dengan menggunakan proses tambahan maupun dapat dilakukan dengan kegiatan daur ulang tidak langsung Konsep recycle merupakan konsep yang cukup familiar, yang dapat dilakukan dengan mengolah sampah organik untuk menjadi pupuk dan sampah anorganik untuk di olah kembali dengan berbagai macam cara.
  4. Replace (Penggantian) Menurut Arianti dkk. (2018) replace merupakan sebuah upaya pengurangan sampah yaitu dengan mengganti barang yang memiliki potensi menjadi sampah dengan barang lain yang memiliki umur serta kegunaan yang lebih lama untuk mengurangi terbentuknya sampah baru setelah aktivitas yang dil akukan, kegiatan yang termasuk dalam konsep replace adalah mengganti kantong plastik dengan tas belanja sehingga tidak ada sampah baru yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.
  5. Replant (Penanaman kembali) Penanaman kembali merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan tanaman yang ada untuk dibudidayakan dengan tujuan menghemat pengeluaran, maupun untuk menghasilkan nilai ekonomi . Replant merupakan pelengkap dari metode 5R, dimana replant merupakan kegiatan penanaman kembali untuk mendapat manfaat ekonomi maupun manfaat lingkungan. Konsep ini dapat dilakukan dengan skala rumahan yang berupa penanaman di pekarangan rumah.

        Penanggulangan sampah juga dapat meningkatkan rasa kewarganegaraan, karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan membangun rasa tanggung jawab terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. 

Simpulan

Sampah adalah masalah yang mendesak di Indonesia dan memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi dari semua pemangku kepentingan. Konsep zero waste menantang masyarakat agar   mengevaluasi, membaharui gaya hidup yang tidak menghasilkan sampah, serta memperhitungkan bahwa  apa   yang  dikonsumsi dapat mempengaruhi bahkan  berakibat buruk pada lingkungan.

 Melalui  penekanan akan pentingnya upaya penanggulangan dan prevensi sampah secara nasional, serta kolaborasi antar berbagai sektor, akan dapat tercipta perubahan positif menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun