Sebagai mata pelajaran pendidikan moral dilaksanakan satu kali dalam seminggu, 45 menit untuk skeolah dasar dan 50 menit untuk sekolah menengah. Kelas ini seperti mata pelajaran bimbingan konseling yang pernah disipkan seminggu sekali di dalam kelas di Indonesia. Guru biasanya merancang kelas-kelas tersebut sesuai dengan buku pedoman Gakushu-Shidou-Yoryou dan mengintegrasikannya dengan buku referensi berdasarkan program studi, koleksi bahan bacaan, dan media yang relevan lainnya. Guru memilih beberapa nilai moral yang terkait satu sama lain dengan tema yang disarankan dan menggunakan media dan bahan ajar seperti ungkapan ebrbahasa, cerita pendek, esai siswa, program televisi pendidikan, dan sejenisnya.
Secara garis besar isi konten dari pendidikan moral di jepang terdiri dari empat kategori, yaitu "tentang diri sendiri", "mengenaihubungan dengan orang lain","mengenai hubungan dengan alam"dan "mengenai hubungan antara kelompok dan masyarakat".
- Â Mengenai diri Sendiri
 Moderat : Menyemangati peserta didik agar dapat melakukan apa yang bisa diperbuat untuk dirinya sendiri dan menjalani kehidupan secara moderat.
Tekun : Menyemagati peserta didik untuk melakukan sesuatu dengan tekun
Keberanian : Menyemangati peserta didik untuk berani melakukan apa yang ia rasa benar dengan keberanian
Ketulusan : menyemangati peserta didik untuk melakukan dengan ketulusan
Perbaikan diri :Menyemangati peserta didik untuk mengenal diri sendiri, dan mengubah apa yang harus diubah dan mengembangkan potensi baiknya
Cinta kebenaran : Mencintai dan mencari kebenaran, dan menjelajahi kehidupan dengan tujuan mewujudkan cita-citaÂ
- Mengenai hubungan dengan orang lain
Sopan santun : Untuk memahami pentingnya kesopanan, dan dapat berbicara dan bertindak sesuai dengan situasi yang tepat
Tenggang rasa dan baik hati : Bertenggang rasa, dan bersikap baik hati, bersimpati, menempatkan diri pada posisi orang lain
Persahabatan : Untuk memahami, memercayai, dan membantu satu sama lain