Disamping itu untuk mengingatkan  kembali bahwa pada zamannya, tidak semua penduduk negeri ini makanan pokoknya berasal dari beras (padi), tetapi ada banyak di daerah-daerah tertentu, makanan pokoknya berupa nasi jagung  atau sagu.
Kalau substitusi beras (nasi) dengan bahan pangan  sumber karbohidrat lainnya ini dapat diimplementasikan dilapangan secara luas dan berkelanjutan.
Tentu jumlah beras yang bakal  dikonsumsi dapat berkurang secara signifikan, sehingga swasembada pangan dapat dicapai atau berkesinambungan.
Sementara, bagaimana menyusun menu dan jumlah porsinya  setiap kali nasi disubstitusi dengan bahan pangan sumber karbohidrat yang lainnya agar kandungan kalorinya sama dan seimbang.
Contohnya 100 gram nasi,  sama atau  seimbang dengan berapa gram nasi jagung atau tiwul dan seterusnya, ini merupakan ranah ahli gizi dan ahli kesehatan.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H