Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Memilih Kota Pagar Alam Locus Slow Living ?

21 Desember 2024   09:40 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:40 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap menuju Kota Pagar Alam. Sumber : dokpri


Kota ini berjarak sekitar 298 km dari kota Palembang dan berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat memiliki banyak obyek wisata yang indah dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan Gunung Dempo. Terdapat sumber air jernih yang dihasilkan oleh Gunung Dempo yang meyakinkan pendaki untuk tidak khawatir dalam mendaki.

Untuk mencapai Kota Pagar Alam dari Kota Bengkulu ada dua jalur yang dapat ditempuh;  pertama, melalui Kabupaten Kepahiang terus ke Kabupaten Empat Lawang-Kota Pagar Alam  dan kedua, jalur Kabupaten Seluma-  Kabupaten Bengkulu Selatan-Kota Pagar Alam Sumatera Selatan.

Kendati lewat jalur Empat Lawang lebih dekat jarak tempuhnya dibandingkan dengan jalur Bengkulu Selatan, tetapi mereka atau orang-orang lebih suka melintas lewat Bengkulu Selatan. Selisih waktu tempuhnya sekitar 2 jam lebih. Bila jalur Empat Lawang waktu tempuh berkendara sekitar 4-5 jam, sedangkan jalur Bengkulu Selatan, membutuhkan waktu tempuh 6-7 jam.

Kenapa jalur Bengkulu Selatan yang dipilih  ? kuat dugaan, dimana  di jalur ini mereka dapat  menikmati pemandangan wisata pantai yang indah " ancol " di penghujung wilayah Kabupaten Seluma, menjelang memasuki Kabupaten " Sekundang Setungguan " Bengkulu Selatan.

Jadi dua-duanya dapat, indahnya alam wilayah pesisir yang  dinikmati sambil lewat atau boleh jadi singgah sebentar dan sejuknya alam pegunungan yang segera akan dirasakan di kota Bersih, Sejuk dan Ramah (besemah) Pagar Alam,  pasca melewati kawasan  Bengkulu Selatan.#

Referensi  :  id.m.wekipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun