Untuk menjawab pertanyaan diatas tentu perlu dilihat terlebih dahulu  tingkatan sekolah tersebut;  Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama  atau Sekolah Menengah Atas.
Jika toilet di sekolah dasar, tentu tidak ada komprominya dan harus dijaga kebersihan oleh pengelola, karena tidak mungkin dan sangat riskan kalau murid-murid seusia sekolah dasar untuk diajak gotong royong untuk membersihkan toilet mereka.
Tetapi, jika toilet itu di sekolah menengah pertama atau atas, tentu dalam rangka memupuk jiwa dan semangat gotong royong tidak jadi persoalan bila mengajak mereka, termasuk para gitu untuk gotong royong secara insidental atau dengan jadwal tertentu  satu kali satu minggu misalnya.
Jadi pada intinya tetap tanggung jawab pengelola, tetapi dalam konteks ini murid-murid dan dewan guru hanya sebagai pembantu dalam rangka bertoleransi dengan pihak pengelola.
Sekolah dengan toilet yang senantiasa terjaga kebersihannya dan jumlahnya cukup sesuai dengan kebutuhan murid-murid serta terpisah peruntukannya diantara murid perempuan dan laki-laki dapat menjadi salah satu faktor pendorong  bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya disekolah tersebut.
Disamping itu, toilet yang  selalu bersih menjadi indikator memberi kesan bahwa sekolah tersebut bersih dan sehat. Di bagian belakang saja nampak  bersih, apatah lagi bagian depan, samping dan ruangannya.
Majulah kita semua.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H