Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perempuan Maju Pilkada, Wujud Persamaan Hak dan Representasi Kaumnya Membangun Negeri?

5 September 2024   16:07 Diperbarui: 5 September 2024   16:16 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Topik pilihan Kompasiana. com

Perempuan Maju Pilkada,  Wujud  Persamaan Hak dan Representasi Kaumnya   Membangun Negeri  ?

Bismillah,

Fenomena meningkatnya jumlah  keikutsertaan kaum perempuan dalam kontestasi pesta demokrasi pilkada 2024  yang akan datang patut  diapresiasi.

Mereka tidak hanya sebatas untuk menuntut haknya yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, lebih dari itu ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat memimpin  dan berkontribusi memajukan sebuah daerah, seperti halnya kaum pria.

Disamping itu di alam demokrasi yang serba terbuka sekarang ini, tidak ada lagi sekat atau gap yang memisahkan persoalan hak diantara kaum  pria dan kaum perempuan.

Dalam ilmu gender, bahwa kaum pria dan kaum perempuan itu setara dalam semua aspek kehidupan, kecuali pada permasalahan yang bersifat kodrati, yakni apa yang disingkat dengan 1 M dan 3 M.

Kaum pria maaf,  bisa menghamili ( 1 M) yang tidak mungkin dapat diperankan oleh kaum perempuan,  sedangkan kaum perempuan  secara kodrati mohon maaf, memiliki kelebihan yang tidak ada pada kaum pria yakni mengandung, melahirkan, dan  menyusui (3 M).

Oleh karena itu sudah sepantasnya didukung dengan sepenuh hati  bila ada di antara 1 juta lebih kaum perempuan di negeri ini ikut dan memenangkan kontestasi pilkada yang tidak lama lagi akan dihelat.

Kendati demikian kita berharap agar kaum perempuan yang maju pada kontestasi pilkada tersebut tidak hanya karena terinspirasi oleh telah banyaknya diantara mereka yang ikut kontestasi dan memenangkan pilkada dimasa sebelumnya.

Melainkan memang betul-betul berkeinginan  mengabdikan diri sesuai dengan hati nurani untuk membangun dan memajukan daerahnya, bila nanti terpilih atau  mendapat amanah dari rakyat.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti dimuat diberbagai media,  banyak kaum perempuan  yang  bertarung pada kontestasi pilkada, lalu terpilih dan setelah menjabat kepala daerah, tidak sedikit yang berhasil serta dicintainya oleh rakyatnya.

Juga harus diakui, tidak sedikit yang ' gagal ' menjalankan roda pemerintahannya karena beraneka macam penyebabnya, terutama berkaitan dengan persoalan hukum.

Berkaitan dengan kontestasi pilkada November 2024 yang akan datang, wakil kaum perempuan  yang diusung dan didukung oleh parpol, pastilah mereka yang berintegritas dan berpengaruh, baik yang berasal dari keder parpol maupun non kader.

Jadi tidak perlu ragu akan kemampuannya,  karena tidak mungkin parpol " menjual barang " yang tidak bakal laku dipasaran, semuanya marketable.

Tinggal lagi bagaimana strategi kandidat, tim pemenangan dan mesin parpol pengusung bergerak untuk menarik dan meyakinkan para  konstituen agar memberikan suaranya kepada jagoannya.

Majulah kita semua. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun