Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Historis Tabot Bengkulu, Budaya Warisan yang Bertransformasi

15 Juli 2024   19:59 Diperbarui: 15 Juli 2024   21:18 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival tabot Bengkulu.  sumber  :  dokumen pribadi. 

Tabot dari kayu dan bambu yang didekorasi dengan kertas warna warni yang dibuat menyerupai menara dengan ketinggian 10-15 meter. Proses pembangunan tabot penuh dengan upacara ritual yang memerlukan waktu 10 hari, sampai menjadi tabot yang utuh ditandai dengan membawanya ke laut.

Selama 10 hari prosesi tabot banyak digelar  atraksi pertunjukan  setiap hari atau malam  seni dan budaya, seperti tari, musik tradisional, musik doll, pameran kerajinan dan lain-lain.

Adapun prosesi tabot itu sendiri dimulai dengan mengambil tanah yang dinamakan duduk penjah, lalu pembangunan kerangka tabot, kemudian perlombaan musik doll, malam menjarah dan arak-arakan sorban serta malam terakhir mengarak tabot, dan pembuangan tabot.

Sedangkan puncak Festival tabot ditutup dengan arak-arakan yang melibatkan ribuan masyarakat Bengkulu dan puluhan tabot yang memenuhi jalan  di Kota Bengkulu.

Tabot yang diarak ada dua jenis, tabot ritual dan tabot non ritual. Tabot ritual adalah tabot yang dibangun keluarga tabot, sedangkan tabot non ritual dibangun oleh partisipan;  masyarakat umum, instansi pemerintah, swasta, asosiasi, dan lain-lain.

Arak-arakan yang mirip seperti karnaval ini diadakan juga perlombaan antar tabot, yang terbaik akan ditetapkan sebagai karya terbaik tahun ini dan biasanya dilakukan arak-arakan keliling kota dengan diiringi musik doll. Malam sebelum tabot diarak, dihelat pertunjukan kolosal dengan menampilkan seluruh tabot sebagai peserta.

Sampai dengan artikel ini ditulis, festival tabot Bengkulu masih berlangsung, yang ramai mendapat kunjungan baik dari masyarakat dalam daerah provinsi Bengkulu maupun masyarakat pengunjung dari luar daerah Bengkulu.

Majulah kita semua. #

# Bahan bacaan The Official Bengkulu guide dan sumber lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun