Pendidikan Non-formal :  Agar Penyuluhan Pertanian Efektif,  Perhatikan 9  Perinsip Ini  !
Bismillah,
Penyuluhan Pertanian merupakan bagian dari pendidikan non-formal yang ditujukan kepada  petani dan keluarganya agar dapat bertani lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan  dan kehidupan lebih sejahtera memiliki beberapa prinsip.
1. Â Minat dan kebutuhan
Penyuluhan pertanian akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat, mengenai hal ini harus dikaji secara mendalam apa yang harus menjadi minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu maupun segenap masyarakat.
2. Â Organisasi masyarakat bawah
Penyuluhan pertanian akan efektif jika mampu melibatkan/membentuk organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga atau kekerabatan.
3.  Keragaman  dan perubahan budaya
Penyuluhan pertanian harus memperhatikan adanya keragaman budaya. Perencanaan penyuluhan pertanian harus selalu disesuaikan dengan budaya lokal yang beragam. Kegiatan penyuluhan pertanian mengakibatkan perubahan budaya, karena itu kegiatan penyuluhan pertanian harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya.
4. Â Kerja sama dan partisipatif
Penyuluhan pertanian hanya akan efektif jika mampu menggerakkan masyarakat untuk selalu kerja sama dalam melaksanakan program atau programa penyuluhan pertanian yang telah dirancang.
5. Â Demokrasi dalam penerapan ilmu.
Dalam penyuluhan pertanian harus selalu memberikan kesempatan kepada petani untuk menawarkan setiap ilmu alternatif yang ingin diterapkan. Demokrasi disini bukan hanya terbatas tawar menawar tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam penggunaan metode penyuluhan serta pengambilan keputusan yang akan dilakukan masyarakat sasaran.
6. Â Belajar sambil bekerja.
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian harus diupayakan agar masyarakat dapat "belajar sambil bekerja" atau belajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan. Dengan kata lain penyuluhan pertanian tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis tetapi harus memberikan kesempatan kepada masyarakat sasaran untuk mencoba atau memperoleh pengalaman melalui pelaksanaan kegiatan secara nyata.
7. Â Penggunaan metode yang sesuai.
Penyuluhan pertanian harus dilakukan dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi (lingkungan fisik, kemampuan ekonomi dan nilai budaya) sasaran.
8. Â Kepemimpinan.
Penyuluhan pertanian tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan atau kepuasan sendiri, dan harus mampu mengembangkan kepemimpinan, artinya mampu menumbuhkan kepemimpinan petani atau pemimpin-pemimpin lokal atau memanfaatkan pemimpin lokal yang telah ada untuk membantu kegiatan penyuluhan pertanian.
9. Â Spesialisasi yang terlatih.
Penyuluh Pertanian sebagai petugas terdepan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian harus benar-benar orang yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh.
Disamping itu yang tak kalah pentingnya untuk keberhasilan penyuluhan pertanian, maka Penyuluh Pertanian harus memperhatikan keluarga petani sebagai satu kesatuan unit sosial yang dapat berperan aktif pada usahanya.
Majulah kita semua. #
Bahan bacaan : Â Dahama dan Bathnagar. dalam Buku Kerja Penyuluh Pertanian. 2008.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H