Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kunci agar Relasi Mertua Menantu Harmonis

30 Mei 2024   06:10 Diperbarui: 30 Mei 2024   06:19 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Dokumen pribadi

" Kunci  Agar Relasi Mertua Menantu Harmonis "

Bismillah,

Mertua dan menantu hanya sebuah penamaannya saja, sesungguhnya mertua adalah orang tua yang didapat setelah dewasa  dan juga menantu sebenarnya seorang anak yang diperoleh setelah besar.

Bila dalam berinteraksi sehari-hari terjadi miskomunikasi, hal itu biasanya saja dan merupakan dinamika yang tidak dapat dielakkan.

Hanya saja api perselisihan itu diusahakan cepat dipadamkan, karena bila dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan ada orang ketiga yang sengaja " mengompori " sehingga menjadi persoalan yang serius.

Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diingini bakal terjadi antara mertua menantu,  ada beberapa kunci penting penting,  antara lain  :

Pertama.  Menganggap menantu sebagai  anak sendiri, dalam prakteknya  memang tidak mudah, tapi coba dan berusahalah baik perkataan maupun perbuatan harus konsisten dan jangan sekali-kali terdengar olehnya kata menantu ketika sedang berbincang-bincang dengan orang lain. contohnya, kalau  " menantu " saya... dst.

Juga sebaliknya bagi menantu, menganggap mertua sebagai ibu/bapak sendiri, perlakukan mereka seperti ibu/bapak kandung. Pada awalnya memang risih dan sungkan, tapi lama-lama akan terbiasa, juga sekali-kali ketika lagi berbincang dengan orang lain terdengar dengan beliau kata-kata kalau " mertua " saya..... dst.

Kedua.  Jika anak sudah mandiri, tidak perlu terlalu sering dan  lama-lama berkunjung, kalau bermalam cukup 2-3 malam saja. Ini untuk menjaga rasa senang dan ketika senangnya masih ada, kita sudah tidak dirumahnya lagi. Jadi rasa " senang dan rindu "  itu tetap terukir dalam kenangan.

Ketiga.  Saling memberi hadiah, tidak semata-mata dari menantu kepada mertua, namun mertua memberi kepada menantu  akan lebih  berdampak  positif.

Keempat. Tidak membicarakan hal ikhwal atau kelakuan yang negatif  tentang menantu atau mertua kepada pihak/orang lain, untuk menjaga privasi masing-masing dan juga agar tidak dijadikan bahan ramuan pemantik keributan oleh pihak lain.

Itulah kunci sederhana yang dapat dilakukan dan bila dipraktekkan niscaya relasi antara mertua menantu akan harmonis dan terhindar dari gejolak " perpecahan " yang tentunya sangat tidak diharapkan.

Majulah kita semua. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun