Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Manajemen Perairan Umum dengan Budidaya Ikan Sistem KWT Menambah Pundi-Pundi Pendapatan

29 Desember 2023   17:48 Diperbarui: 29 Desember 2023   18:29 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto Budidaya Ikan Sistem KWT. Dokpri


Indonesia dikenal memiliki kekayaan sumber daya perikanan yang cukup besar, terutama dalam perbendaharaan jenis-jenis ikan. Diperkirakan sekitar 16 spesies ikan yang ada didunia hidup di perairan Indonesia. Total jumlah spesies ikan yang terdapat di perairan Indonesia mencapai 7.000 spesies. Hampir sekitar 2.000 spesies diantaranya merupakan jenis ikan air tawar. 

Ikan air tawar merupakan jenis ikan yang hidup dan menghuni perairan daratan (inland water) yaitu perairan dengan salinitas kurang dari 5 permil. Kartamiharja, et. al. (2007), dalam Khairuman dan Khairul Amri (2011), luas perairan daratan Indonesia mencapai 54 juta ha. Angka tersebut mencakup perairan umum daratan dengan luas sekitar 13,85 ha ( sungai dan paparan banjir 12 juta ha, danau 1,8 juta ha dan waduk 0,05 juta ha) ; rawa payau dan hutan bakau seluas 39,5 juta ha; serta perairan budidaya seluas 0,65 juta ha. (mencakup kolam, sawah, dan tambak). 

Dari sekitar 2.000 spesies ikan air tawar yang terdapat di Indonesia, sedikitnya ada 27 jenis yang sudah dibudidayakan. Ikan-Ikan yang dibudidayakan tersebut merupakan jenis ikan konsumsi bernilai ekonomi penting, artinya bernilai untuk diperdagangkan dan di budidayakan. Sekaligus mengandung makna bahwa jenis ikan tersebut dikenal dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, serta memiliki tingkat produksi yang tinggi jika dibudidayakan secara baik dan benar. 

Umumnya pembudidayaan ikan air tawar bernilai ekonomi penting dilakukan di kolam- kolam budidaya, baik tradisional, semi intensif, maupun intensif. Pembudidayaan ikan secara tradisional dan semi intensif, umumnya dilakukan di kolam dengan kontruksi sederhana. 

Sedangkan pembudidayaan intensif menggunakan prasarana yang lebih baik mencakup beberapa wadah pemeliharaan seperti.
1. Kolam beton dan kolam air deras dengan pemberian pakan tambahan yang intensif. 

2. Keramba jaring apung (KJA) yang ditempatkan di perairan umum daratan, seperti waduk atau danau. Dapat juga Karamba berbahan bambu atau kawat yang ditempatkan di sungai atau saluran Irigasi.

3. Di areal sawah, baik sebagai palawija (pemeliharaan ikan setelah padi dipanen sambil menunggu masa tanam selanjutnya), penyelang (pemeliharaan Ikan sebelum penanaman padi, waktunya tidak terlalu lama menunggu padi dipesemaian sampai siap untuk ditanam) atau minapadi (pemeliharaan dilakukan bersamaan dengan penanaman atau pemeliharaan padi).

4. Tambak atau sawah tambak yang berair payau, tentunya setelah melalui tahapan proses aklimatisasi dan adaptasi dahulu.  

Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba Waring Tancap (KWT). 

Pemeliharaan ikan Nila yang perna Penulis lakukan dalam rangka memanfaatkan genangan air yang terdapat dilingkungan perkantoran yaitu pembesaran dengan wahana Keramba Waring Tancap (KWT). Wadah berukuran  4 m 4 mr 2,5 m, dengan konstruksi tiang dari kayu bulat/bambu berjumlah 16 potong, tali jangkar bahan polyetilline diameter 0,75 inci, jangkar dari besi/beton/batu sebagai pemberat. 

Sebelum benih ikan ditebar, benih direndam dulu selama kurang lebih 20 menit dalam larutan kalium permanganat konsentrasi 4-5 ppm sebagai upaya sterilisasi. Adaptasi suhu dilakukan agar ikan dapat menyesuaikan suhu air dalam kemasan kantong dengan suhu air di Keramba. Benih dilepas pada pagi hari, dengan padat tebar 100 ekor/m3, benih size 5-8 cm dengan bobot 30-50 gram/ekor. 

Lama pemeliharaan 3 bulan, dan selama pemeliharaan ikan diberi pakan tambahan berupa pellet apung dengan jumlah 5 dari bobot total ikan serta frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, pagi, siang, sore/malam hari. Ikan di panen setelah berukuran 300-500 gram/ekor atau disesuaikan dengan permintaan pasar. 

Pemeliharaan ikan pada genangan air atau di perairan umum yang terdapat dilingkungan kita, tidak hanya untuk memenuhi gizi keluarga dan mendatangkan pundi-pundi tambahan penghasilan. Namun lebih dari dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan lestari. 

Majulah kita semua. #

Referensi :
*. Khairuman dan Khairul Amri. Budidaya dan
   Bisnis 15 ikan konsumsi. 2011.
*. Dempond Budidaya ikan air tawar BP4K
   Seluma. 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun