Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Usai Berpacu di Lomba Karya Nasional, Diajak Rekreasi

16 Oktober 2023   06:18 Diperbarui: 16 Oktober 2023   07:28 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: koleksi pribadi Buyung Nurman

Dwi Kania, di sela-sela rehat lomba Manajemen usahatani kepada Penulis banyak bertanya, hal ikhwal tentang Bengkulu.

Dan Penulis  memahami akan masalah itu, karena Bengkulu bisa jadi dimasa itu belum ada di peta, karena belum terkenal seperti sekarang.

Serta diakhir  obrolan kami, Kania yang pintar dan ramah itu menyampaikan rasa simpatiknya dengan berucap sampai ketemu di Kampus IPB tahun depan.

Dan Penulis yakin pasti dia masuk melalui Jalur  Perintis dua, program studi yang ada di kala itu.

Obyek kunjungan wisata kami yang pertama pastilah Istana Bogor, lalu Kebun Raya, Musium Zoologi dan Kampus pusat IPB di jalan Berandangsiang Bogor.

Di Istana Bogor kami mendapatkan penjelasan yang rinci dari Peramu Wisata tentang bangunan dan fungsi setiap bangunan atau ruangan yang terdapat disana dan ternyata Istana Bogor pernah digunakan sebagai tempat pertemuan lima orang Kepada Negara dalam rangka menyiapkan persiapan diadakannya Konperensi negara-negara Asia Afrika di Bandung tahun 1955.

Juga tempat penandatanganan  Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) serta di dinding di dua ruangan terpasang sebuah cermin berbingkai emas, yang bayangan cermin-cermin itu saling memantul sehingga tampak banyak sekali bayangan cermin.

Oleh  karena itu cermin ini di namakan Kaca Seribu. Disamping itu, disalah satu kamar tidur terdapat sebuah tempat tidur berukuran istimewa, yaitu 225 cm x 284 cm yang disediakan bagi Raja Saudi Ibnu Saud yang waktu itu direncanakan akan bermalam di Istana Bogor.

Sedangkan kunjungan kami di Kebun Raya, hanya melihat dan mengagumi keindahan dari tanaman yang beribu macam species itu dan luas sekali.

Dan kami memandang hanya  dari beberapa sudut saja dan ternyata ditengah hutan buatan yang menjadi penyangga polusi kota Bogor dan sekitarnya itu terdapat sebuah sungai yang panjang dan airnya relatif jernih.

Perjalanan  kami lanjutkan masih di jalan Pajajaran, seputar Kebun Raya dekat kampus Akademi Kimia Analisis, lalu kami mampir di Musium Zoologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun