Nasib serupa juga dialami Qarun. Salah seorang sahabat Nabi Musa AS pada awalnya. Namun, setelah kaya raya, dia menjadi kikir dan kufur. Kekayaan yang dimilikinya belum ada tandingannya sampai saat ini.
Bahkan sudah menjadi sebuah istilah yang tidak asing bagi kita apabila menemukan harta terpendam di dalam tanah, maka kita menyebutnya dengan Harta Qarun (karun). Namun, karena kesombongannya akhirnya Allah menguburkannya bersama harta itu ke dalam perut bumi.
Begitulah kehidupan. Sehebat dan sekaya apapun seseorang, maka tidak sepantasnya dia menyombongkan diri di permukaan bumi Allah ini. Apalagi dengan menganggap remeh orang lain. Sombong dengan tidak menghormati orang lain. Sombong dengan tidak mau menerima pendapat dan nasehat orang lain. Selalu merasa diri yang paling benar.
Pada akhirnya hanya akan membawa diri kepada kehancuran yang tak terperi. Karena Tuhan itu tidak pernah lupa apalagi tidur. Lihatlah betapa banyak orang yang kaya raya yang jatuh miskin. Betapa banyak pejabat yang dihormati lalu karirnya jatuh berantakan dan tak dianggap lagi.
Hidup itu seperti roda yang terus berputar. Jadi jangan jumawa kala berada di atas, karena itu artinya kita hanya menunggu waktu untuk terguling ke bawah. Lalu, bagaimana halnya kalau ketika kita berada di bawah kemudian roda itu berhenti berputar ?
Semoga nasehat singkat ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terlebih lagi bagi Penulis tentunya. Terima kasih sudah berkunjung. Jumpa lagi di lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H