Hal itu dilakukan untuk dapat mendakwa salah satu dari ketiganya yang lebih dekat dengan kemungkinan pelaku pembunuhan.
*
Pada akhirnya, secuil kisah dalam Benim Adim Kirmizi diatas seolah mengamini kebenaran sebuah asumsi, bahwa kekejaman dan kekejian –dengan segala kebutaannya– di muka bumi ini memang nyata terjadi.
Dengan kata lain, sentimentil-intrik-dendam, mampu membutakan mata hingga batinnya untuk kemudian dapat berbuat kejam-keji.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI