Hal itu dilakukan untuk dapat mendakwa salah satu dari ketiganya yang lebih dekat dengan kemungkinan pelaku pembunuhan.
*
Pada akhirnya, secuil kisah dalam Benim Adim Kirmizi diatas seolah mengamini kebenaran sebuah asumsi, bahwa kekejaman dan kekejian –dengan segala kebutaannya– di muka bumi ini memang nyata terjadi.
Dengan kata lain, sentimentil-intrik-dendam, mampu membutakan mata hingga batinnya untuk kemudian dapat berbuat kejam-keji.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!