Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilih Muda, Penentu Masa Depan Indonesia

23 November 2024   09:30 Diperbarui: 25 November 2024   16:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling kuat dari pemilih muda adalah idealismenya dalam memperjuangan kepentingan bangsa dan negara. Tak heran bila preferensi pemilih muda dalam memilih pemimpin adalah menyukai pemimpin yang rendah hati, jujur, berpengalaman dan anti-korupsi.

Semua kekuatan ini harus mampu dimanfaatkan, khususnya oleh pemilih muda sendiri untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Pun demikian dengan para kontestan, harus mengakomodir kekuatan pemilih muda sebagai kekuatan menata Indonesia.

Kelemahan Pemilih Muda

Tentu saja, pemilih muda juga masih memiliki banyak kekurangan. Misalnya, sebagian pemuda masih buta politik, alias belum tahu sama sekali tentang apa itu politik dan bagaimana fungsi berikut cara kerjanya.

Sebagian lagi, ada yang sudah memahami perihal politik, khususnya politik dalam negeri, baik lokal maupun nasional. Namun, karena mengalami kekecewaan atau ketidakpercayaan pada sistem dan penyelenggara negara, akhirnya mereka apatis terhadap politik.

Banjir informasi juga membuat beberapa pemilih muda terombang ambing dan tergerus oleh derasnya misinformasi dan disimformasi politik, sehingga mereka menjadi korban provokasi, tipu daya dan hoaks yang sengaja difabrikasi oleh orang-orang tertentu untuk membingunkan pemilih muda dalam menentukan pilihan.

Makanya, edukasi politik itu jadi penting untuk memahamkan pentingnya politik bagi pemilih muda. Mengapa harus melek politik, apa dampak baik dan buruk politik bagi kehidupan kita serta bagaimana politik yang baik dan benar itu, harus disampaikan kepada generasi muda.

Sasarannya bukan hanya pemilih muda yang masih buta politik, tapi pemuda yang apatis serta tersesat dalam lingkaran disinformasi dan misinformasi politik, supaya mereka kembali sadar dan kembali ke jalan politik yang baik lagi benar.    

Stop Golput, Sukseskan Pilkada!

Sebagai pemilih dengan jumlah terbanyak, pemilih muda harus ambil bagian menjadi penentu masa Indonesia dengan terlibat aktif dalam proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah yang sudah di depan mata.

Pertama, organisasi kepemudaan, lembaga pendidikan serta partai politik memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi politik kepada kelompok usia muda supaya kesadaran pada politik semakin bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun