Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemuda, Pemilih Sekaligus Penyuluh Pilkada

11 Oktober 2024   07:36 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:36 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pragmatis, pemilih muda juga dihadapkan pada tantangan apatisme terhadap politik. di mana, banyak pemilih muda yang menganggap politik tidak relevan dengan diri mereka dan merasa tidak memiliki tanggung jawab moral terhadap kondisi daerahnya.

Akibatnya, membiarkan kerusakan terjadi di setiap lini kehidupan bernegara sebab sudah tak peduli lagi terhadap persoalan politik. Kalaupun tidak apatis, mereka pesimis karena merasa bahwa suaranya tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap perubahan bangsa ini.

Tentu, ini menjadi catatan tersendiri dan penting bukan hanya bagi kalangan muda, tapi juga kalangan tua yang menitipkan masa depan Indonesia di pundak anak-anak muda. Bagaimana caranya agar kesadaran politik generasi muda tumbuh selaras dengan pemahaman politik itu sendiri.  

Membangun Optimisme

Bagaimanapun, Pilkada tidak akan pernah lepas dari peran pemuda atau pemuda mempunyai peran sangat strategis dalam proses Pilkada. Selain karena besarnya populasi, potensi pemuda juga sangat besar, baik pemikiran atau gagasan maupun fisik dan mental.

Pilkada dan Pemuda memiliki hubungan yang sangat intim, bahkan boleh dikata politik bagian dari nafas seorang pemuda. Dalam arti lain, perlu dipertanyakan jiwa kepemudaannya jika ada pemuda yang enggan mengurus politik.

Hanya saja, pemuda dalam berpolitik atau paling tidak saat proses Pilkada jangan sampai jadi atau terjebak dalam kubangan pragmatisme, menukar idealisme dan suara dengan kekuasaan atau uang yang sifatnya sementara.

Juga, jangan sampai apatis dan pesimis terhadap politik. Sebab, kepedulian kita pada politik termasuk bagian dari kepedulian kita terhadap bangsa dan negara Indonesia. Sekecil apapun kontribusi kita dalam proses politik akan sangat berdampak pada perubahan dan perbaikan Indonesia di masa depan.

Terakhir, Pilkada sudah di depan mata dan kita sebagai pemuda perlu mengambil peran dalam proses pelaksanaannya. Kita awasi semuanya supaya tidak terjadi kecurangan, kita jaga kondisi agar tetap aman serta damai, dan pastikan kita termasuk bagian dari pemilih dan penyuluh muda yang cerdas sekaligus berintegritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun