Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Tempat Penjualan Hewan Qurban

15 Juni 2024   07:38 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:39 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto salah satu sentra hewan qurban di Palembang | Rio Roma Dhoni

Termasuk pemerintah, yang turut serta menyiapkan, mengawal dan memastikan ketersediaan hewan qurban. Menyiapkan regulasi beserta seluruh perangkat pendukungnya dan mengawal implementasi regulasi tersebut.

Melalui Kementerian Kesehatan misalnya, pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat sekaligus memeriksa langsung kesehatan hewan qurban. Sebab, bukan tidak mungkin adanya penyakit yang menyerang hewan lalu menularkannya kepada manusia.

Namun, terdapat beberapa permasalahan terkait tempat penjualan hewan qurban yang perlu menjadi perhatian, baik dari segi kesehatan, kebersihan maupun etika. Terutama di perkotaan yang notabene padat penduduk.

Sebagaimana jamak diketahui, biasanya para peternak atau penjual hewan qurban membuat kandang sementara di pinggir-pinggir jalan supaya lebih mudah dijangkau oleh para pembeli tanpa memperhatikan kebersihan dan etika.

Mereka mendirikan kandang hewan ala kadarnya atau jauh dari standar sehat, bersih, aman dan nyaman baik bagi hewan maupun orang-orang sekitar. Seperti hanya terbuat dari bambu lalu ditutup dengan terpal di atasnya.

Ini dapat membahayakan hewan qurban karena sewaktu-waktu bisa saja roboh lalu menimpa hewan yang ada di bawahnya. Belum lagi bahaya lain mengintai, semisal pencurian terhadap hewan qurban itu sendiri.

Selain itu, masalah utama yang sering ditemui adalah kurangnya standar kebersihan di tempat penjualan hewan qurban. Hewan yang dijual sering kali berada di tempat yang tidak memadai, dengan kondisi sanitasi yang buruk.

Penjual sering kali mengabaikan pentingnya kebersihan kandang, pakan, dan air minum yang dapat mengakibatkan hewan terinfeksi penyakit. Pada saat bersamaan, mengindahkan etika terhadap lingkungan sekitar.

Lebih parah lagi, posisinya berada di samping rumah makan atau tempat keramaian lainnya. Hal ini bukan hanya membahayakan kesehatan hewan tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit kepada pembeli dan masyarakat sekitar.

Beberapa kali saya mencium aroma tidak sedap ketika melintasi tempat penampungan hewan qurban. Bau hewan berikut kotorannya sangat mengganggu penciuman apalagi bila itu dekat dengan rumah makan atau perbelanjaan.

Orang yang hendak membeli makan atau minuman di area tersebut otomatis mengurungkan niatnya dan pastinya ini merugikan orang lain. Mestinya, ada etika yang harus diperhatikan dan peristiwa seperti ini tak boleh terjadi dalam dunia bisnis.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun