Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jatah Menteri dan Politik Balas Budi

9 Mei 2024   10:57 Diperbarui: 9 Mei 2024   11:00 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Struktur atau kabinet inilah nanti yang akan dilihat sekaligus dinilai pertama kali oleh seluruh rakyat Indonesia. Apakah menggambarkan kemajuan sebagaimana visi-misi serta nama koalisi yang diusung atau justru sebaliknya.

Lebih dari itu, penentuan jumlah kursi di kabinet juga akan menjadi perhatian utama rakyat. Sebab, sebagaimana isu yang beredar bahwa kursi Menteri adalah jatah bagi parpol koalisi itu sendiri.

Dapat diartikan, politik balas budi ala Prabowo akan kembali terjadi dan pada akhirnya rakyat akan menilai mereka hanya akan bekerja untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, bukan untuk bangsa dan negara.

Terlebih, bila memang isu penambahan jumlah Kementerian menjadi 40 menjadi kenyataan, maka publik akan menganggap sebagai upaya bagi-bagi kursi demi menjaga partai koalisi.

Namun, bila dalam penyusunan kabinet nanti yang terjadi adalah sebaliknya, otomatis hal ini akan menjadi gebrakan baru dalam politik nasional dan pastinya masyarakat semakin optimis terhadap kepemimpinan Indonesia

Artinya, publik dapat beranggapan bahwa Prabowo tak dapat dikendalikan oleh oligarki yang selama ini cukup santer diperbincangkan   

Sehingga, pembagian kursi kabinet atau jabatan publik berikut penunjukan orang-orangnya harus mendengar aspirasi masyarakat serta berlandaskan pada prinsip integritas, loyalitas dan profesionalitas dalam berkhidmat untuk negeri.

Pendeknya, pilih dan tunjuk orang-orang yang benar-benar ingin berkorban untuk Indonesia, bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan partai, golongan apalagi pribadi sendiri.   

Kini, saatnya bagi Prabowo-Gibran untuk membuktikan diri sebagai pemimpin yang mampu mengemban amanah rakyat dengan baik. Mereka harus mampu menjaga integritas, kualitas kepemimpinan, dan mengimplementasikan visi dan misi mereka dengan sungguh-sungguh.

Sebagai warga negara, kita memiliki peran penting dalam mendukung proses peralihan kekuasaan ini. Kritik yang konstruktif, pengawasan yang ketat, dan partisipasi aktif dalam pembangunan negara menjadi tanggung jawab bersama.

Dengan penuh harapan dan optimisme, kita menyambut masa depan Indonesia yang lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Mari kita bersama-sama berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan impian kita sebagai bangsa yang besar dan maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun