Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Integrasi Literasi Media dan Digital dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

6 Mei 2024   10:24 Diperbarui: 7 Mei 2024   19:51 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Literasi Media dan Digital | Pixabay.com/AlbersHeinemann

Belum ada internet, karena memang belum ada perangkat pendukungnya untuk mengakses internet itu sendiri. Beberapa tahun kemudian, baru muncul serta berkembang dalam bentuk warung internet yang tersedia di tempat-tempat tertentu.

Kesadaran akan pentingnya digitalisasi pendidikan semakin menguat tatkala wabah Covid-19 merebak dan mengharuskan semua proses pembelajaran dilaksanakan secara online. Semua merasa harus melek digital.

Perbedaan Literasi Digital dan Media

Secara sederhana literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam mengoperasikan alat bernama teknologi dengan baik serta bijak. Termasuk juga kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengembangkan platform dan alat digital.

Literasi digital bukan sekadar literasi komputer dasar, namun mencakup keterampilan seperti keamanan online, privasi, keamanan siber, komunikasi digital. Literasi digital menjadi sangat penting karena erat kaitannya dengan internet yang merupakan sumber utama informasi dan komunikasi saat ini.

Artinya, orang melek teknologi dapat memanfaatkan teknologi untuk kepentingan dirinya dan juga orang lain. Misalnya, bisa jualan online, melindungi identitas digital mereka serta mampu beradaptasi dengan dunia digital yang terus berkembang.

Sementara literasi media adalah kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi media tersebut. Termasuk juga memahami pesan yang disampaikan melalui saluran media semisal televisi, radio, media cetak, dan online.

Literasi media mengantarkan seseorang untuk mempertanyakan dan menilai secara kritis informasi yang mereka dapat, mengidentifikasi potensi bias, dan membedakan antara sumber berita yang kredibel dan tidak dapat diandalkan.

Dalam konteks saat ini, di mana misinformasi dan disinformasi dapat menyebar dengan cepat, literasi media menjadi sangat penting untuk dikuasai. Dengan melek media, seseorang dapat menjadi partisipan aktif dalam membentuk wacana publik, membuat keputusan yang tepat, dan terhindar dari narasi yang menyesatkan.

Gamblangnya, orang yang mampu mengoperasikan teknologi dengan baik serta bijak disebut melek media. Adapun kemampuan mengakses, menganalisis, menilai, menyebarkan isi media disebut sebagai melek media.

Dapat diartikan pula, orang yang melek teknologi belum tentu melek media dan begitu juga sebaliknya, sehingga dua kemampuan ini (literasi digital dan media) merupakan satu paket yang harus sama-sama dikuasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun