Beberapa orang menunda menikah karena alasan belum siap secara mental dan emosional. Mengingat beratnya tanggung jawab yang harus dirasakan tatkala sah sebagai pasangan suami istri. Jadi, mereka menunda menikah sampai merasa lebih matang untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
Benar, menikah membutuhkan kematangan mental dan emosional yang tinggi. Orang yang tidak kuat mental dan tidak siap secara emosional cenderung mengalami kesulitan menjalani kehidupan rumah tangga dan pada akhirnya berantakan.
3. Kondisi FinansialÂ
Persiapan materi berupa finansial merupakan hal penting dalam pernikahan. Sulitnya mencari pekerjaan dan besarnya biaya kebutuhan menjadi alasan bagi sebagian orang untuk menunda menikah. Terutama laki-laki, bila jadi kepala keluarga atau suami kelak memiliki kewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya.
Belum lagi kalau masih punya hutang, atau tanggungan keluarga yang harus dibiayai olehnya. Tak heran bila ada orang menunda menikah karena alasan belum cukup tabungan, masih ada hutan dan belum stabilnya keuangan.
4. Pertimbangan Keluarga dan BudayaÂ
Beberapa orang menunda pernikahan karena tekanan dari keluarga atau norma budaya yang menetapkan waktu tertentu untuk menikah. Mereka mungkin ingin menunggu hingga mereka merasa lebih siap secara pribadi atau sampai mereka menemukan pasangan yang sesuai dengan harapan keluarga atau budaya mereka.
Ya, beberapa tradisi atau adat menghendaki saudara yang lebih tua menikah duluan. Sehingga mereka menunda menikah sebab kakaknya belum menikah. Ada juga karena memang masih membiayai adik-adiknya yang sekolah, alias menunggu lulus baru menikah.
5. Pilihan Gaya HidupÂ
Menikmati hidup sendiri alias jomblo juga jadi alasan paling banyak digunakan oleh seseorang untuk menunda menikah. Mereka beralasan, lebih nyaman serta bahagia hidup sendiri atau menjomblo daripada hidup bersama pasangan.
Katanya, kalau jomblo itu bebas mau ngapain dan ke mana saja tanpa harus izin terlebih dulu, tak ada beban ataupun kewajiban kepada pasangan. Â Mereka mungkin ingin menikmati waktu mereka sendiri atau mengejar minat dan kegiatan tanpa keterikatan pernikahan.