Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memilih Pemimpin, Perlukah Salat Istikharah?

12 Februari 2024   05:47 Diperbarui: 12 Februari 2024   05:48 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, bukan tenang di masa tenang, malah menambah runyam situasi perpolitikan dan meningkatkan tensi pemilih emosional. Ini bisa berlanjut hingga pencoblosan selesai dan hasil hitung cepat keluar, siapa yang kalah akan menuduh lawan politik berlaku curang.

Nah, kalau demikian ini benar adanya serta menjadi kenyataan niscaya akan merepotkan dan pada gilirannya rakyat yang jadi korban. Mereka sudah bersusah payah berusaha mencari dan menyeleksi pemimpin ideal, yang terpilih justru yang berlaku curang.  

Makanya, supaya betul-betul tenang di masa tenang ini perlu kiranya mempuasakan jari-jari kita untuk mengetik hal-hal yang tak penting.

Setelah Berusaha, Sempurnakan dengan Berdo'a 

Setelah berupaya memilah, menyeleksi dan menyaring calon pemimpin Indonesia periode 2024-2029, menggunakan rasionalitas dan objektivitas masing-masing. Otomatis kita sudah memperoleh gambaran sosok yang layak memimpin Indonesia.

Ya, kurang lebih tiga bulan lamanya kita memusatkan pikiran untuk mencari serta mempelajari rekam jejak masing-masing paslon, membaca visi-misi dan program kerjanya, menilai emosi, gagasan, kesehatan dan kecerdasannya melalui berbagai sumber yang kredibel.

Langkah berikutnya adalah bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, butir pertama Pancasila mengajarkan pada kita untuk senantiasa melibatkan Tuhan dalam segala urusan dan kegiatan, termasuk pemilu ini.

Dalam arti lain, mengandalkan upaya saja tidaklah cukup, kita harus berdoa supaya pemilu ini berjalan dengan baik, lancar dan sesuai dengan harapan semua orang. Selain untuk kelancaran pemilu, kita juga perlu berdoa agar pemilu kali ini menghasilkan pemimpin yang jujur, adil dan bijaksana untuk seluruh bangsa Indonesia.

Pemimpin yang mampu mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 termanifestasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sekaligus berdoa supaya kita dijauhkan dari pemimpin yang buruk, diktator dan otoriter.  

Pertanyaan apakah perlu melakukan salat istikharah ketika memilih pemimpin adalah bentuk pengamalan Pancasila pada butir pertama berdasarkan keyakinan masing-masing penganut agama yang diakui oleh negara.

Salat istikharah merupakan doa yang dianjurkan bagi umat Islam ketika mereka menghadapi keputusan penting dalam hidup mereka, termasuk memilih pemimpin. Sarana mendekatkan diri kepada Tuhan melalui salat istikharah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun