Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ibnu Batutah dan Keutamaan Traveling dalam Pandangan Islam

26 Januari 2024   17:29 Diperbarui: 27 Januari 2024   13:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Backpacker menggunakan ransel | pixabay.com/pixels

Pernah dengar istilah Backpacker? Kegiatan bepergian yang sedang banyak digandrungi oleh masyarakat terutama muda-mudi Indonesia. Traveling atau bepergian tanpa banyak bawa barang kecuali tas ransel berisi bekal secukupnya.

Konon, seorang Backpacker tak perlu persiapan khusus dan mengeluarkan banyak anggaran, karena biasanya seorang Backpacker tidak membutuhkan hotel untuk menginap, tidak butuh restoran mewah untuk makan dan tidak perlu kendaraan mahal untuk bepergian.

Tujuannya jalan-jalan sekaligus liburan, menikmati keindahan dan keunikan alam semesta, menemui beragam bentuk karakter manusia, mempelajari aneka budaya bangsa, mengelilingi kota-kota, menyusuri pantai di lautan, melewati perbukitan dan mendaki pengunungan mulai dari lokal, nasional hingga internasional.

Memang, ada yang membedakan antara Backpacker dangan Traveller. Misalnya, dalam buku The Feel Free Backpacker karya Farizandi Hadi Prasetyo, (2020), disebutkan kalau Backpacker adalah orang yang membawa ransel ke mana-mana, sementara itu Traveller adalah orang yang suka berpergian atau jalan-jalan.

Tapi, intinya sama-sama melakukan perjalanan. Justru, saat ini kedua istilah ini sudah menjadi satu kesatuan dan tak dapat dipisahkan. Artinya, banyak Traveller yang melakukan perjalanan menggunakan konsep Backpacker, hanya membawa barang secukupnya karena merasa lebih leluasa menikmati perjalanannya.

Meskipun tujuannya bukan menyusuri alam atau mendaki pegunungan sebagaimana jamak dikatahui serta dilakukan oleh Backpacker, namun konsep berpergian ala Backpacker ini dapat diterapkan dalam segala bentuk perjalanan. Misalnya, ibadah Umrah yang kita kenal sekarang dengan istilah "Umrah Backpacker."

Ada juga istilah serupa, namanya Fashpacker dan Tripper. Flashpacker adalah seseorang yang travelling ke berbagai tempat saat liburan mirip seperti backpacker, tapi mempunyai uang lebih untuk biaya hotel, makan, transport, dan lain-lainnya.

Sedangkan Tripper adalah orang yang mengunjungi suatu tempat dalam waktu yang singkat, seringkali dengan sekelompok besar orang (Cambridge Dictionary).    

Melakukan perjalanan panjang merupakan kegemaran sebagian orang. Keluar dari tempat tinggal atau kampung halaman menuju tempat yang ingin dituju dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan.

Tujuannya macam-macam, ada yang hanya sekadar jalan-jalan, darmawisata, berkunjung ke rumah teman, urusan pekerjaan, melanjutkan belajar hingga mendakwahkan Islam. Dalam Islam disebut sebagai Musafir (orang yang bepergian) dengan jarak dan waktu yang sudah ditentukan.

Mengenal dan Belajar dari Traveler Muslim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun