Jika masyarakat percaya terhadap apa yang disajikan oleh media, maka sesungguhnya mereka sedang menunggu tafsiran-tafsiran tentang makna dibalik sebuah peristiwa politik. Publik juga pada dasarnya membutuhkan bantuan pers dalam menafsirkan setiap peristiwa yang terjadi karena mereka sebetulnya tidak punya cukup waktu serta kemampuan yang memadai.
Media perlu menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pemberi informasi, pendidik, pengontrol dan penghibur mengenai pelaksanaan pesta demokrasi ini. Seram atau gembira helatan pemilu kali ini tergantung dari bagaimana media menyajikannya. Bila informasi yang disajikan sesuatu yang menakutkan dan mengkhawatirkan, niscaya public juga akan merespon dengan ketakutan dan kekhawatiran.
Menghadapi pemilu 2024, media diharapkan mampu menjalankan fungsi serta tanggung jawabnya dengan bijak. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang akurat, seimbang, dan tidak terdistorsi untuk membuat keputusan politik yang cerdas. Pada saat yang bersamaan, para kontestan pemilu juga diharapkan menggunakan media dengan integritas, menghindari praktek-praktek manipulatif, dan membangun pencitraan yang sesuai dengan realitas.
Pada kesimpulannya, media memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan dinamika pemilu. Media dapat menjadi kekuatan positif, atau sebaliknya, dapat menjadi instrumen yang merugikan jika disalahgunakan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan keterlibatan semua pihak untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses pemilu yang melibatkan media sebagai mitra strategis.