Sambil duduk santai di kursi sofa, memanjakan mata dengan melihat pemandangan sawah, hutan, sungai indah nan sejuk dipandang yang terletak di seberang jalan. Sesekali, gunung Semeru menyunggingkan pucuk lancipnya, menambah keindahan alam ditemani oleh sang gorengan.
Di kota Pahlawan, tempat saya dan teman-teman ditempa menjadi seorang sarjana. Teringat akan salah satu teman. Di tengah kesibukannya mengerjakan tugas-tugas kuliah, ia sempatkan untuk jualan Goreng Pisang.
Berkeliling ke sekolah-sekolah, menjajakan atau lebih tepatnya menitipkan jualannya di kantin sekolah. Jika ada yang tersisa, ia bagikan ke teman-teman untuk dimakan. Saya termasuk orang yang pernah menikmati gorengan buatan teman seperjuangan.
Nah, terakhir!
Bagi saya, gorengan tak hanya mengingatkan saya pada kejadian masa lampau. Tak berhenti juga pada saat makan gorengan. Tapi, makanan yang komposisinya terbuat dari pisang dan adonan tepung ini mengajak saya untuk melakukan suatu perubahan besar di masa yang akan datang.
Sambil suap-suapan, percakapan dua insan yang tidak hanya sedang bermesraan, namun juga sedang meyusun konsep, merancang strategi dan mengatur langkah untuk mengukir peta sejarah kehidupan.
Obrolan santai, penuh kemesraan dan kecintaan menjadi pemicu lahirnya gagasan. Terbersit dalam pikiran, Goreng Pisang Keju yang sedang kami makan, dapat juga dinikmati oleh orang lain. Teman, tetangga, keluarga dan kolega.
Awalnya, saya menyarankan untuk membuat lebih dari sekedar untuk berdua. Agar bisa berbagi dengan tetangga atau bisa dibawa ke tempat saya bekerja. Sebab, di sana acapkali menjadikan gorengan sebagai penggembira dalam diskusi dan bekerja.
Isteri saya, yang sedang duduk manja di samping saya mengangguk kepala sembari berucap "IYA". Tentu saja, pekerjaan mulia seperti ini ada perintahnya. Sabda nabi Muhammad: "Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak masakan, perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu."
Selanjutnya, obrolan hangat dalam suasana gerimis itu meningkat menjadi sebuah percakapan penuh makna. kami tak hanya menikmati gorengan belaka yang dibarengi dengan adegan mesra. Lebih dari itu, kami berdua punya cita-cita untuk membangun bisnis keluarga.
Produknya apa? Goreng Pisang Keju namanya. Memang tak sebesar tambang batu bara di Kalimantan sana, atau tambang emas di Papua nun jauh di sana. Namun, gagasan yang datang secara tiba-tiba merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.