Menteri pada era presiden Abdurrahman Wahid dan Joko Widodo ini meninggal pada Selasa malam, (2/1/2024) karena sakit.
Duka mendalam tentu tidak hanya dirasakan oleh keluarga tercinta namun, seluruh bangsa Indonesia, merasa kehilangan dengan sosok yang selalu peduli pada nasib bangsa dan negara, Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, M.A. Ekonom senior danRizal Ramli, berjuluk sang "Rajawali Ngepret," karena selalu kritis terhadap seluruh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat kecil serta mengabaikan prinsip keadilan. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai figur anti korupsi dan keras terhadap pelaku korupsi. Semuanya beliau "Kepret" tanpa pandang bulu dan sedikitpun tidak rasa takut pada dirinya.
Rasanya, sulit mencari orang sekaliber beliau, baik dari segi kepakaran, integritas, kecerdasan dan keberaniannya di Indonesia ini. Semua sahabatnya mengakui, termasuk Mahfud MD yang sama-sama jadi Menteri pada era Gus Dur, kalau Rizal Ramli memang keras terhadap tindakan korupsi. Tentu, beliau sudah menyelesaikan tugas-tugas kehambaan dan kepemimpinannya di dunia ini dengan sempurna, dan beliau meninggalkan jejak kebaikan bagi semua.
Benar, sejak mahasiswa dan mungkin jauh sebelum itu, beliau sudah mendedikasikan waktu dan usianya untuk bangsa dan negara. Entah berapa banyak bentuk kebaikan yang sudah ia kontribusikan kepada ibu pertiwi, kalaulah ditulis semua pasti tidak dapat menampung semua kebaikannya apalagi mengingatnya satu per satu.
Setidaknya, ketika menjabat sebagai Menko Kemaritiman di era presiden Joko Widodo, walau hanya sekitar 11 bulan lamanya, tapi beliau sudah menorehkan beragam kebaikan dan kita perlu membaca ulang jejak kebaikan sang "Rajawali Ngepret" tersebut.
1. Menghapus Biaya Listrik Pra Bayar
Sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli memberikan arahan kepada PLN untuk menghapus biaya administrasi pulsa Listrik pra bayar. Arahan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Direktur Utama PLN dengan memisahkan biaya administrasi dengan harga pulsa Listrik token.
2. Memperjuangan Kilang Gas Blok Masela
Ketika menjabat sebagai Menko Kemaritiman, Rizal Ramli berhasil memperjuangkan kilang gas Blok Masela dengan menggunakan kilang darat (onshore). Menurut Rizal Ramli, kilang minyak di darat akan lebih banyak berdampak pada ekonomi setempat daripada dibangun di laut, terutama masyarakat Maluku Utara dan sekitarnya.
3. Penurunan Dwilling Time Pelabuhan Tanjung Priok
Dwilling Time atau waktu bongkar muat peti kemas dari kapal sampai keluar Pelabuhan. Rizal Ramli berhasil menurunkan menjadi 3,2 hari dari sebelumnya yang sampai berhari-hari. Atas pencapaian ini, presiden Jokowi meminta semua Dwilling Time Pelabuhan seperti Tanjung Priok
4. Pengembangan 10 Destinasi Wisata Prioritas
Rizal Ramli membuat kebijakan tentang pengembangan 10 destinasi wisata prioritas dengan tujuan untuk meningkatkan dan pertumbuhan dan lapangan kerja dari 3 juta menjadi 7 juta pada tahun 2019. Fokus 10 destinasi wisata prioritas ini dimaksudkan agar ada capaian terukur dan dapat menjadi percontohan daerah lainnya.
5. Bersama Malaysia Membentuk COPC
Rizal Ramli bersama pemerintah Malaysia membentuk COPC atau Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit kecil di kedua negara. Kerja sama ini membentuk Green Economic Zone yang merupakan industri hilir sawit yang ramah lingkungan dan berlokasi di Indonesia.
6. Pengembangan Branding Wisata DKI Jakarta
Rizal Ramli mengeluarkan kebijakan terkait pengembangan branding wisata DKI Jakarta. Melalui kebijakan ini, wisata DKI Jakarta dikemas menjadi lima jenis destinasi wisata. Meliputi wisata bisnis, wisata maritim, wisata kuliner, wisata kesehatan dan wisata seni dan budaya. Adapun pengembangan wisata maritim difokuskan di wilayah kepulauan seribu.
7. Membebaskan Visa Kunjungan bagi 169 Negara
Untuk menopang kunjungan wisata nasional, Menteri Kemaritiman, Rizal Ramli, mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negara, kecuali dari negara-negara pengekspor narkoba dan pendukung Gerakan radikal. Tujuannya, demi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dari 10 juta menjadi 20 juta pada tahun 2019.
8. Evaluasi Pembangunan Listrik 35.000 Megawatt
Rizal Ramli mengkritik rencana pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 Megawatt karena tidak yakin mampu diselesaikan. Kritik ini kemudian diakui oleh Menteri kemaritiman berikutnya, Luhut Binsar Pandjaitan, pada tahun 2019 baru sekitar 20.000 mw sampai dengan 25.000 megawatt.
9. Mengatasi Praktek Pencurian Ikan
Rizal Ramli Kembali menegaskan ketgasan Indonesia dalam memberantas pencurian ikan di laut Indonesia di bawah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Setelah prakte IUU gencar dilakukan, industry perikanan negara tetangga banyak yang mati dan pada saat yang sama menjadi momentum bagi Indonesia untuk membangkitkan industri perikanannya.
10. Pengembahan Destinasi Wisata Danau Toba
Rizal Ramli mengembangkan destinasi wisata Danau Toba mulai dari perpanjangan bandara Silangit yang berjarak 20 KM dari wisata Danau Toba, membangun resor turis, Pembangunan tol Medan-Parapat hingga penambahan wilayah wisata Danau Toba seluas 500 hektare yang akan digunakan untuk eco-turism.
Itulah 10 jejak kebaikan sang "Rajawali Ngepret" untuk bangsa dan negara Indonesia. Sekali lagi, masih banyak lagi rekam jejak kebaikan Menteri dua presiden ini dan kita perlu membaca ulang agar kebaikan itu terus mengalir dan pada saat yang memberikan inspirasi sekaligus motivasi kepada kita semua untuk mengikuti rekam jejaknya. Pak Rizal Ramli, selamat istirahat di surga-Nya! Kebaikanmu akan selalu kami kenang dan keberanian serta semangatmu akan kami ikuti! Jasadmu memang sudah meninggalkan dunia, tapi karyamu masih terus terasa dan menyemangati kita semua.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H