Mohon tunggu...
Busman
Busman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Saya berasal dari Berau yang berkuliah di kota Samarinda, Di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Samarinda Rawan Banjir, Kok Bisa?

31 Desember 2023   22:56 Diperbarui: 31 Desember 2023   23:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber)https://www.instagram.com/kodim0901samarinda?igsh=bXVwZmJ5eG5tZTRm

Samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Kalimantan dengan jumlah penduduk sebanyak 835 ribu jiwa (2023). Samarinda senidiri memiliki luas wilayah 783 km dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut. Secara astronomis, Samarinda terletak pada posisi antara 11703'00" -- 11718'14" Bujur Timur dan 0019'02" -- 0042'34" Lintang Selatan.

Kondisi Geologis Samarinda ,yaitu kondisi Kota Samarinda jika melihat dari kegeologiannya berdasarkan kondisi batuan-batuan yang ada di dalam bumi, yang mempengaruhi keadaan Fisiografi, dan juga Topografi Kota Samarinda.

Berdasarkan Fisiografinya menunjukkan bentuk permukaan bumi dilihat dari faktor-faktor dan proses pembentukannya. Proses pembentukan permukaan bumi dijadikan ciri suatu satuan fisiografi. Pembagian bentuk permukaan bumi berdasarkan tipe fisiografinya dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan memudahkan dalam perencanaan penggunaan tanah sehubungan dengan perencanaan pengembangan pada suatu daerah. Ditinjau dari fisiografinya, Wilayah Kota Samarinda dapat dikelompokan dalam tujuah penjelasan masing-masing satuan fisiografi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Daerah patahan

yakni patahan menurun dan kasar, dengan permukaan yang besar dengan kemiringan tanah sangat bervariasi. Daerah patahan di Kota Samarinda seluas 29526 ha dengan persentase 41,12 %, merupakan daerah terluas di Kota Samarinda.

2. Daerah rawa pasang surut (tidal swamp)

yaitu daerah dataran rendah di tepi pantai yang selalu dipengaruhi pasang surut air laut dan ditumbuhi hutan mangrove dan nipah, bentuk wilayah datar dengan variasi lereng kurang dari 2 % dan perbedaan tinggi kurang dari 2 meter. Seluas 218 ha daerah Kota Samarinda terdiri atas rawa.

3. Daerah dataran alluvial (alluvial plain)

yaitu daerah dataran yang terbentuk dengan proses pengendapan, baik di daerah muara maupun daerah pedalaman. Kota Samarinda memiliki daerah alluvial seluas 9479 ha atau 13,20 % dari luas Kota Samarinda.

4. Daerah berombak/bergelombang

yakni daerah dengan konfigurasi medan berat ditandai dengan penyebaran daerah perbukitan 8,15 %. Daerah berombak di Kota Samarinda seluas 9636 ha, sedangkan daerah bergelombang seluas 1527 ha.

5. Daerah dataran (plain)

yaitu daerah endapan, dataran karst, dataran vulkanik, dataran batuan beku (metamorf) asam, dataran basalt dengan bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, variasi lereng 2 s/d 15.94 % dengan beda ketinggian kurang dari 50 meter. Kota Samarinda memiliki daerah dataran yang cukup luas setelah daerah patahan, yaitu seluas 10524 ha atau sebesar 14,66 %.

6. Daerah berbukit (hill)

yaitu daerah bukit endapan dan ultra basa, system punggung sedimen, metamorf dan kerucut vulkanik yang terpotong dengan pola drainase radial. Bentuk wilayah bergelombang sampai agak bergunung, variasi lereng 16 s/d 60 %, dengan beda ketinggian antara 50 sampai 150 meter. Daerah berbukit merupakan daerah yang paling jarang ditemui di Kota Samarinda karena hanya seluas 634 ha atau sebesar 0,88 % dari wilayah Kota Samarinda.

7. Daerah sungai (river).

Daerah ini berfungsi sebagai daerah rotterdam, daerah pengendali atau water ponds. Kota Samarinda memiliki daerah sungai sebesar 5379 ha atau 7,49% dari luas wilayah.

(Sumber)https://www.instagram.com/kodim0901samarinda?igsh=bXVwZmJ5eG5tZTRm
(Sumber)https://www.instagram.com/kodim0901samarinda?igsh=bXVwZmJ5eG5tZTRm

Dilihat dari Topografinya , Wilayah Kota Samarinda berada pada ketinggian antara 0 - 200 m dpl (di atas permukaan laut), dan hampir 24,17% berada di ketinggian 0 - 7 m dpl, umumnya terletak di dekat Sungai Mahakam sekitar 41,10% berada dalam ketinggian 7 - 25 m dpl, dan 32,48% berada di ketinggian 25 - 100 m dpl.

Peristiwa banjir di Kota Samarinda ini disebabkan bangunan fisik pengendalian banjir seperti drainase, gorong-gorong, saluran air yang ada di pemukiman penduduk seperti got atau selokan tidak mampu menyalurkan air hujan dengan baik. Kenyataan ini dalam kondisi normal seharusnya tidak terjadi apabila saluran air yang ada teriintergrasi dengan baik, mengalir dengan lancar mulai dari selokan atau got, drainase, gorong-gorong, Sungai Karang Mumus terus mengalir ke Sungai Mahakam.

Brikut Lokasi yang sering terendam banjir pada Kota Samarinda berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD Samarinda, beberapa titik yang terendam banjir antara lain Jalan Abul Hasan, Jalan Pasundan, Jalan Imam Bonjol, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Basuki Rahmat, serta Jalan Gunung Merbabu.

Dalam tulisan diatas , Penulias berharap agar pemerintah dapat mencari solusi secepatanya terhadap kasus ini , agar tidak membuat warga keresahan.

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun