Bukankah matahari pun belum memanggil ?"
Pagi memelas.
Â
Siang tersenyum,"Baiklah, aku undur beberapa jeda,
sampai tiba waktu engkau beranjak istirahat,"
Siang menjawab.
Â
Dan Pagi perlahan-lahan menutup dirinya
dengan selimut kabut tipis.
Tapi itu terlalu lama, hingga Siang hampir tidak tahan
hendak bersinar lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!