Mohon tunggu...
Rofatul Atfah
Rofatul Atfah Mohon Tunggu... Guru - Guru Tidak Tetap

Seorang guru biasa dan Ibu dari anak-anaknya yang istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bila Anggi Punya Pacar (II)

15 November 2012   11:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Karena penasaran perihal Ray dan keluargannya, pagi hari berikutnya aku memberanikan diri bertanya kepada Ical, kakak temanku Yuni, yang juga temannya Ray. Sesampainya di rumah Yuni, beruntung aku dapat langsung menemui Ical. Sebab biasanya Ical kuliah dan pulangnya malam.

“Wah ada apa nih, kok tiba-tiba menanyakan tentang Ray ?” Ical tersenyum dikulum.

“Penasaran, ingin tahu saja,” aku menjawab sebisaku.

“Kata Ray, kalian sempat kencan seminggu ini, ya ?” Ical menggoda.

“Enggak kok, Cuma ngabuburit bersama saja,” jawabku malu-malu.

“Iya juga gak apa-apa kok. Sebab enggak rugi mendapat cowok seperti Ray,” Ical memancing rasa ingin tahuku lebih lanjut.

“Cowok kan banyak, tidak hanya Ray. Selain itu aku juga masih bersekolah, belum terlalu serius memikirkan masalah cowok,” aku menahan gengsi.

“Ray orangnya beda. Dua orang kakaknya kuliah di Amerika, semuanya sudah memperoleh gelar master,” Ical berkata tenang sambil tersenyum.

“Benarkah ?” aku terkejut, serius sungguh terkejut.

“Benar, Ray adalah anak bungsu. Sebenarnya dia ada di sini karena libur kuliah. Dia kan mahasiswa tingkat akhir. Kuliahnya di Islamic International University di Malaysia, jurusan Ushuluddin,” Ical kembali menjelaskan.

Aku tidak sanggup berkata-kata lagi. Ah, betapa bodohnya aku. Menilai orang hanya dari luarnya saja. Aku jadi malu sendiri. Aku cepat-cepat memohon diri untuk pulang. Sesampainya di rumah, aku baru ingat lupa menanyakan alamat rumah Ray. Baik yang di Jakarta maupun di Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun