Mohon tunggu...
Burliyan Sutendi
Burliyan Sutendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mapres 1 FIB UNAND 2024

J-Culture and Idoling Culture Enthusiast. Average Book and Movie Enjoyer. Soon to be a Poet or maybe a Rockstar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Seni untuk Mengabadikan Kenangan

30 Juni 2024   05:23 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah seni untuk mengabadikan kenangan

Burliyan Sutendi

Katanya tak terasa waktu berjalan

Bak bulu yang beterbangan

Benar adanya, pikirku masih terpaku di sebuah jalan

Hingga kusadar semuanya lamban, melamban

Dariku kecil hingga sekarang

Ada banyak perjuangan yang datang

Pahit getir menghitam layaknya arang

Asam garam kehidupan diterjang

Orang-orang datang silih berganti

Baik budi hingga menikam hati

Setidaknya aku masih disini menanti

Mengingat mereka yang setia sampaiku mati, nanti

Tak selalu hidup semuram gemuruh di awan

Ada kalanya gembira berhias kemilauan

Senangnya diriku masih punya dirimu kawan

Akan kujaga semua selalu dalam kenangan

Tangis kadang membasuhi kedua pipiku

Memandangi setiap potret dan gambar gerak dalam layar genggamanku

Bahagianya sangat sederhana, inilah caraku

Menjaga setiap momentum abadi hingga nanti ku membeku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun