Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Telur Ayam dan Hari Jantung Sedunia 2021

16 Oktober 2021   08:33 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:44 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkonsultasi ke dokter perihal penyakit jantung dan menjawab mitos soal telur ayam sebagai pertolongan pertama penyakit jantung. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

"Tanya bu dokter, pada orang pingsan pertolongan pertamanya dikasih telur ayam kalau di desa, hal itu benar atau tidak?" Kata salah satu lansia pasien jantung di RSUD dr Harjono Ponorogo saat tanya jawab di Hari Jantung Sedunia 2021 tadi pagi.
dr. Anna Budiarti, Sp.JP., FIHA yang ditanya tersenyum, dan yang hadir terbahak.

"Jangan diketawain dulu, sudah jamak di daerah kita kalau ada orang pingsan apapun penyebabnya dikasih telur ayam.' protes si bapak tidak terima.

" Belum lagi bulan kemarin saya gegeran sama polisi gegara ada kurban kecelakaan, polisi minta buru-buru dinaikkan mobil sementara kondisinya belum stabil, e e sampai atas mobil matek!! " Lanjut si bapak sangat jengkel saat pertanyannya dijadikan bahan tertawaan.

"Baik... Baik... Saya jelaskan dan mari kita praktikan bagaimana pertolongan pertama pada orang pingsan atau pada orang serangan jantung ataupun henti jantung." Kata dr Anna.
 
"Jadi BHD adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung. " Jelas dr Anna.

Tindakannya harus cepat agar jantung dan paru penderita bisa segera berfungsi, dengan merangsang memijat daerah dada dan daerah jantung.

dr Anna jelaskan Bantuan Hidup Dasar sederhana pada masyarakat awam (Dokpri)
dr Anna jelaskan Bantuan Hidup Dasar sederhana pada masyarakat awam (Dokpri)

"Mencari telur ayam butuh waktu, sementara jantung dan paru harus segera dirangsang. Apalagi dalam kondisi tidak sadar semua otot terganggu sehingga telur ayam akan bikin tersumbat nya jalan nafas." Terang dr Anna.

"Jadi jawabannya tidak boleh dan kita wajib kasih tahu orang-orang yang salah dalam penanganan orang pingsan. " Jelasnya lagi.
Demikian sekelumit kehebohan peringatan Hari Jantung Sedunia 2021 kemarin.

Antusias peserta dalam tanya jawab dengan dr Mirza (Dokpri)
Antusias peserta dalam tanya jawab dengan dr Mirza (Dokpri)

Lebih lanjut dr. Mirza Failasufi, Sp.JP-FIHA menjelaskan, penyakit jantung  dan pembuluh darah sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Menurut beliau yang juga spesialis jantung di RSUD dr Harjono Ponorogo tersebut, setiap tahunnya diperkirakan semakin banyak orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah jika dibandingkan penyakit lainnya.

Tema tahun ini "Sayangi jantungmu demi keluarga dan masa depan yang lebih baik"

Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Dari kematian 17.1 juta tersebut diperkirakan 7.2 juta meninggal karena penyakit jantung koroner.

Pentingnya mengenali gejala, deteksi dini penyakit jantung koroner serta upaya preventif maka akan dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung koroner.

"Sehubungan dengan peringatan hari jantung sedunia tanggal 29 September 2021, kami sebagai anggota profesi perhimpunan spesialis kardiovaksuler Indonesia ingin berpartisipasi aktif dalam sosialisasi tentang kesehatan jantung, deteksi dini serangan jantung, pelatihan BHD pada masyarakat awam dan Senam jantung sehat pada lansia". Paparnya.

"Hal ini sangat penting kita berikan kepada masyarakat untuk menekan angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia khususnya di wilayah kabupaten Ponorogo." Jelasnya lagi.

Hal senada juga dijelasakan oleh dr. Anna Budiarti, Sp.JP., FIHA, akan membentuk suatu komunitas pada masyarakat peduli terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan nama "Clubs Jantung Sehat" di RSUD dr Harjono Ponorogo.

Clubs Jantung Sehat yang dicadangkan dengan harapan jadi wadah kepedulian pada jantung (Dokpri)
Clubs Jantung Sehat yang dicadangkan dengan harapan jadi wadah kepedulian pada jantung (Dokpri)

Nantinya clubs tersebut akan menjadi wadah bagi penderita jantung, para lansia yang ingin jantungnya sehat, atau siapa saja yang ingin berkontribusi dalam upaya kesehatan jantung di Ponorogo.

Pada peringatan hari jantung sedunia 2021 di RSUD dr Harjono Ponorogo tadi pagi dihadiri komunitas lansia : pasien poli jantung dan Poli geriatric usia diatas 50 tahun tanpa disabilitas untuk bergerak, Karyawan RSUD usia > 50 th, Masyarakat awam di lingkungan RS misal keluarga pengantar pasien usia > 50 th, Tenaga non nakes di RS misal driver, Satpam, Cleaning service untuk pelatihan BHD awam.

Diajarkannya cara pertolongan pertama sederhana pada pasien serangan jantung, teori langsung praktek.
Antusias para peserta luar biasa, waktu tanya jawab sampai dibatasi.

Lebih lanjut dr Ana mengemukakan kesiapannya dalam pelayanan prima jantung dengan ketersediaannya tenaga terampil dan terlatih di Poliklinik, Ruang Intensif, Elektrocardiografi, Treadmill, Echocardiografy, Doppler Vaskuler, Holter Monitor, yang kesemua dicover BPJS sehingga gratis.

Semua ingin bisa, semua ingin jadi pahlawan jantung (Dokpri)
Semua ingin bisa, semua ingin jadi pahlawan jantung (Dokpri)

Sementara dr Made Jeren SpTHT direktur RSUD dr Harjono Ponorogo mengharap pada masyarakat Ponorogo dan sekitarnya untuk tidak segan-segan minta bantuan pada petugasnya bila ada keluhan tentang jantung dan pembuluh darah.

Segala sesuatunya sudah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga apa yang diharapkan dan  direncanakan bisa tercapai, imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun