Pernah dulu oleh ayah pak Kasih Ariyanto (juru kunci lama) dikasih bambu, katanya kalau ada yang memusuhi taruh atau pendam bambu tersebut di pekarangan musuhnya. Katanya musuh tersebut akan pergi dari desa tempat tinggalnya. Atau musuhnya akan sakit-sakitan, semacam tenung santet.
Kyai Suyadi Ali saat di perjalanan pulang saat itu tersenyum menanggapi hal tersebut, semua milik Allah dan semua akan kembali ke Allah. Ilmu santet atau tenung tak ada gunanya diajarkan pada orang yang gak bakalan menyantet atau tenung. Ilmu hitam jadi ilmu putih bila digunakan untuk kebaikan, dan ilmu putih akan jadi ilmu hitam kalau tidak sesuai peruntukan kata guru saya kala itu sambil tertawa.Â
Menurut Kasih Ariyanto, peziarah paling banyak malam Jumat Legi dan Selasa Kliwon, pengunjung datang dari beberapa penjuru luar Wonogiri dan luar, bahkan luar provinsi. Menjelang pilkada, banyak calon pimpinan daerah yang berziarah berdoa agar hajatnya terkabul.
Raden Said, atau Pangeran Sambernyawa adalh cucu beliau. Nasionalisme beliau turun temurun pada generasinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H