Pembesaran prostat jinak adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan, namun tidak bersifat keganasan. Pada kondisi normal kelenjar prostat merupakan sebuah kelenjar berukuran kecil yang terletak pada rongga pinggul antara kandung kemih dan penis.
Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sel-sel sperma. Pada saat terjadi ejakulasi, prostat akan berkontraksi sehingga cairan tersebut akan dikeluarkan bersamaan dengan sperma, hingga menghasilkan cairan semen.
![Kondisi setelah TURP](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/16/img-20190314-135449-01-5c8c786d0b531c596e5e3c05.jpeg?t=o&v=555)
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) ditandai dengan gejala selalu ingin kencing, terutama pada malam hari. Sering disertai nyeri saat kencing. Tak jarang malah ditandai dengan beser, tidak bisa menahan kencing. Sulit mengeluarkan air kencing meski sudah mengejan, air kencing tersendat-sendat sampai malah tidak bisa kencing sama sekali.
Menurut dokter Riza secara spesifik penyebab pembesaran prostat jinak masih belum diketahui, karena secara umum prostat terus tumbuh selama hidup. Perubahan pada kadar hormon seksual akibat proses penuaan.
Seperti guyonan teman saya, Azis, "Dipakai kena prostat, gak dipakai juga kena prostat. Mendingan dipakai saja"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI