Akhirnya pusaka tersebut dibuang di sungai Sekayu, sungai yang berada diperbatasan masuk kota Ponorogo dan menurut cerita masyarakat sekitar aliran sungai pusaka tersebut berhenti di Dung Pluwang.
Begitulah cerita mbah Basariyah bagaimana merangkul anak-anak sebagai generasi penerus, dan anak, cucu, dan keturunan beliau agar menjadi insan yang beriman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H