Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berburu Kayu Bekas Bongkaran Rumah Kuno

7 Januari 2017   19:08 Diperbarui: 4 April 2017   18:10 28921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gebyok setelah dibersihkan di bengkel Nidhom

daun pintu kecil ini bisa dirangkai menjadi pintu garasi
daun pintu kecil ini bisa dirangkai menjadi pintu garasi
Kebetulan kami sedang membutuhkan pintu garasi, dan Nidhom menganjurkan untuk mengambil daun pintu kuno yang disandarkan di tembok sisi utara sebanyak 6 lembar. Beruntung satu lembar dihargai 150 ribu. Rencana Nidhom nanti dipoles dan dirangkai dengan engsel sehingga bisa dilipat. Lumayan kalau pintu dari besi bisa menghabiskan 10 juta. Pintu dari pintu bongkaran ini cuma 900 ribu plus nanti biaya poles dan tukang. Hasilnya lebih artistik dan lebih bernilai seni.

gebyok setelah dibersihkan di bengkel Nidhom
gebyok setelah dibersihkan di bengkel Nidhom
kayu sampah disulap menjadi figora oleh Nidhom
kayu sampah disulap menjadi figora oleh Nidhom
bengkel nidhom (dokumentasi pribadi)
bengkel nidhom (dokumentasi pribadi)
Sedangkan boma (Gebyok) rencana Nidhom akan dibuat sketsel (pembatas), gebyok yang biasanya untuk sekat kamar dan dipasang mati nantinya akan diberi kaki agar mudah digesar-geser sesuai keperluan untuk memisahkan ruang tamu dan ruang keluarga. Bila dipoles hasilnya pasti akan kaget, janjinya.

Jendela-jendela lama yang dihargai 30 ribu ini rencana akan dipasang lagi dengan diperbaiki yang lubang atau lepas, catnya dicuci dan warnanya dibikin warna serat kayu aslinya.

Menurut Mas Iwan, hanya orang-orang yang mampu bisa mempunyai rumah joglo, seperti pejabat, orang kaya, bangsawan, atau saudagar. Menurutnya rumah-rumah ini dijual karena pemiliknya sudah mati, dan pemilik sekarang atau keturunannya sudah ndak suka dengan model lama karena terkesan angker.

Saya sendiri 5 bulan yang lalu ditawarin rumah joglo komplit seharga 40 juta, tapi buat apa kala itu belum punya gambaran. Orang awam lebih mengatakan serem, karena rumah sudah berumur ratusan tahun berganti-ganti penghuni, pasti ada penunggunya. Ternyata kalau tahu begitu bisa dipasang kembali atau diambil kayunya. Bayangkan kalau sudah masuk ke tempat Pak Jemikun bisa menjadi 130-150 juta.

Menurut Mas Iwan, semua rumah kuno akan dibelinya tak peduli angker atau tidak. Kita permisi bila ada penunggunya, kita saling menghormati. Kepercayaan orang itu berbeda-beda. Hanya satu yang menjadi pantangan adalah rumah yang pernah digunakan gantung diri, menurutnya ini akan membawa sial. Meski murah harganya gak bakalan dibelinya. Dia selalu mencari tahu sejarah rumah yang akan dibelinya.

Ketika ditanya keuntungan dalam sebulan dia hanya tertawa, tapi tidak kurang dari seratus juta candanya. Dalam sekali pengiriman per rit (truk) terdiri dari 6-7 kubik kayu. Dalam seminggu bisa mengirim ke luar kota 8-10 rit. Tempatnya sekarang menjadi singgahan para juragan dan pejabat yang menginginkan kayu bagus dan antik.

harus pintar memilih kata Nidhom dan Daniel
harus pintar memilih kata Nidhom dan Daniel
Pikirkan dulu sebelum bikin rumah, kalau ada kayu yang lebih baik secara kualitas dan lebih tua umurnya dengan harga lebih murah mengapa tidak?

*) Am_Pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun