Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bersama Minyak Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang, Kehidupan Harus Terus Berlanjut

6 November 2016   08:38 Diperbarui: 7 November 2016   09:06 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Aku, Diana, dan Minyak Kayu Putih Aromaterapi Cap Lang"][/caption]

Operasi baru berjalan satu jam-an namun punggungku terasa kaku dan membeku, lengan kiriku juga nyeri luar biasa. Berkali-kali aku gelengkan  kepala untuk mengurangi rasa kaku. Peluhku mulai membasahi bajuku, meski hawa dingin AC terasa menusuk tulang. Hanya meringis yang aku bisa menahan sakit dipunggungku.

Robekan rahim orang yang ada di depanku masih saja mengucurkan darah. Darah merembes dan kami terus berusaha mencari sumbernya. Semakin banyak perdarahan semakin sulit perdarahan dihentikan.

Hidup harus terus berlanjut, rintihku berusaha bertahan sampai operasi selesai dan aman.

Begitu jahitan terakhir selesai dan ditutup aku langsung ambruk, meringis kesakitan. Tubuh seperti robot terbatas dalam gerakan.

“Ada apa mas?” tanya Diana panik, sambil memapahku ke ruang yang biasa dipakai untuk pemulihan pasien paska operasi.

“Punggungku nyeri hebat, pusing dan mual limbung badanku...” jawabku lirih.

Diana mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

“Berbaring mas, ku-olesi punggungmu dengan Kayu Putih Aromatherapy Rose.” Tawarnya.

Seperti dicolok hidungku tak ada pilihan selain menuruti Diana. Perlahan aku turunkan pakaian seragam kamar operasi yang tanpa krah tersebut.

Diana langsung mengoleskan minyak yang berada di botol bening tersebut pada punggung dan leherku. Aromanya tipis dan segar mengalir ke dalam hidungku, hangat berasa pada punggung dan leherku. Baunya segar aroma teraphis, rasa mual berangsur berkurang.

“Ini teh panasnya di minum mas, istirahatlah sebentar di VK sudah antri pasien eklamsi dari Pacitan..” kata Diana sambal menyodorkan segelas teh panas.

Aku langsung tidur terlentang pada tempat tidur yang biasa dipakai pasien pulih sadar paska operasi. Suara hiruk pikuk sekitarku tak ku hiraukan lagi, aku harus simpan tenaga untuk operasi selanjutnya.

“Mas bangun pasien sudah dibius di meja operasi…” suara Diana membangunkanku. Meski hanya 10-15 menit bisa terlelap sangat bersyukur. Badanku terasa segar, bau aroma terapis masih terasa, baunya enak tidak nyegrak sehingga aman masuk kamar operasi.

“Masuk angin ya mas..” sapa teman penata anestesi karena bahu harum minyak Kayu Putih Aromatherapy Rose dari Diana. Aku mengangguk dan segera cuci tangan siap-siap operasi.

Sebelum cuci tangan kulihat Diana mengoleskan minyak kayu putihnya pada leher dan maskernya.

“Tambah lagi mas, ini…” sodornya. Taka da pilihan lain selain mengiyakan. Menurut Diana dia selalu bawa  minyak Kayu Putih Aromatherapy  tiap kali jaga terlebih malam  seperti ini. Sambil cuci tangan Diana mengatakan untuk mengusir bau busuk atau amis ketika operasi, meski ada ex-house dia mengandalkan minyak kayu putihnya yang dioles tipis diujung hidungnya.

“Kehidupan harus terus berlanjut, kita hanya berusaha Tuhan yang menentukan, minyak Kayu Putih Aromatherapy jadi andalan.” bisik Diana sambal menata instrument operasi. Kami hanya menjalankan tugas.

Aku hanya tersenyum melihat semangat Diana dan teman-teman yang berada di kamar operasi. Mereka didedikasi tinggi untuk berbuat sesuatu dengan cepat, kuat, dan cekatan berlomba dengan malaikat maut. Tak kenal waktu, tak kenal libur, dan tak pandang bulu.

Aku sering mengalami hal beginian  mual, muntah-muntah, kembung, punggung kayak robot nyeri sekali. Kejadian beginian juga sering dialami teman-teman kami di kamar operasi, hembusan AC yang mengenai punggung atau tengkuk sering kalimenjadi penyebab. AC sudah ditempatkan sedemikan rupa, namun posisi operasi tidak melulu pada tempat yang sama. Punggung dan tulang belakang rentan dan sensitif, disitu pusat berkumpulnya syaraf-syaraf utama dari otak.

Pengalaman pahit, ketika semalaman bekerja dan terkena hempasan AC paginya langsung aku pijatkan, bukanya sembuh namun tambah nyeri hebat. Karena panic langsung menuju poliklinik fisioteraphy, di sana dilakukan penyinaran tehnik pemanasan. Sepulangnya malah luar biasa sakitnya. Teryata otot-otot da syaraf menjadi lebam dan bengkak karena rangsangan dan pijatan dan penyinaran tersebut.

Pengunaan AC dan kipas angin yang kurang seksama juga bisa menyebabkan gangguan syaraf seperti Bell’s Palsy berupa kelumpuhan wajah sesisi orang umum bilang perot, Sering dialami para sopir jaman dulu atau para penumpang yang dulu terkena hembusan angina langsung dari samping. Mirip orang stroke tapi hanya daerah leher ke atas. Biasanya rangsangan hembusan udara masuk lewat lubang telinga, di dalam telinga nyaris syaraf terbuka. Akibat rangsangan ini kejadian tersebut bisa teralami.

Bisa juga berakibat tengeng atau tortikolis leher terasa kaku, tidak bisa menengok kesatu sisi dan nyeri seperti disetrum bila dipaksakan bergerak. Bila bicara atau batuk akan terasa sakit. Dulu pernah ketakutan aku kira ganguan jantung, nyeri dada hebat dan menjalar sampai pergelangan tangan miri cicri ciri serangan jantung. Tapi setelah periksa di poliklinik jantung dan dilakukan rekam jantung hanya tortikolis atau tengeng.

[caption caption="Minyak Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang"]

[/caption]

Menurut Diana dalam tasnya selalu tersimpan minyak Kayu Putih Aromatherapy dari Cap Lang lainya. Setelah selesai operasi dia menceritakan minyak Kayu Putih Aromatherapy ini berbeda dengan kayu putih lainnya, mengandung Eucalyptus jadi tidak perlu khawatir akan bau minyak-minyakan sehingga tidak menggangu orang lain, bisa aman di tempat AC bahkan di kamar operasi.

Minyak Kayu Putih Aromatherapy aroma Green Tea sebagai Brighten your Moodtherapy yang membuatnya tampil lebih fresh dia pakai ketika memulai pekerjaan, ketika berangkat dari rumah.

Di dalam tasnya juga tersedia minyak Kayu Putih Aromatherapy Rose sebagai MoodBoostherapy untuk mengembalikan moodnya yang sekan jenuh akan rutinitas kerja.

Sedangkan Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus berjaga-berjaga kalau merasa nggak enak badan atau masuk angin.

Sedangkan Kayu Putih Aromatherapy Lavender dia gunakan sebagai Calm and Relaxation Therapy sebelum tidur dia melakukan pijat-pijat kecil di seluruh badannya agar pikirannya jadi lebih tenang dan tidur lebih nyenyak.

Ini pengalamanku dan Diana tentang minyak Kayu Putih Aromatherapy di kamar operasi, mana ceritamu tentang kehebatan minyak Kayu putih Aromatherapy cap Lang??

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun