Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bermodal Nekat dan Promo, Kesampaian Berlibur ke Bali

6 September 2016   22:49 Diperbarui: 7 September 2016   14:45 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: airasiago.co.id

Membuat cara agar foto menarik adalah akal tukang foto. Dalam situasi yang darurat, saya harus bisa mendapatkan komposisi foto. Karena hari semakin gelap, foreground orang atau benda sulit saya dapatkan. Ahirnya saya membuat kubangan pasir. Saya keruk pakai kaki sehingga mirip kubangan mainan anak-anak. Maksud saya agar foto tidak monoton.

kesampain ke pantai Kuta, tanpa sengaja
kesampain ke pantai Kuta, tanpa sengaja
Hari semakin gelap. Saya segera menghubungi Wisnu dan meluncur pada tempat janjian untuk dijemput.

“Gimana Pak Kumis? Dapat matahari tenggelam,” tanya Wisnu.

Saya menggelengkan kepala, ada rasa kurang puas.

“Jangan khawatir masih ada hari esok. Senen sore kita baru pulang Jogja,” hiburnya.

Esok harinya saya diajak menikmati tarian khas Bali. Sanggar Tari Uma Dewi di daerah Kesiman Denpasar menjadi tujuan kami. Tepatnya di Jalan Waribang No 21.

tarian di sanggar uma dewi jalan Waribang 21 Denpasar
tarian di sanggar uma dewi jalan Waribang 21 Denpasar
Sesampai di lokasi masih terlalu pagi. Suatu keberuntungan saya bisa berbincang-bincang dengan pelaku seni di baling Panggung. Dengan ramah, mereka sambl ber-make up menceritakan suka-duka menjadi pekerja seni. Ada semacam saling mencurahkan hati (curhat) antara penari. Tentang bayaran di tempat lain, bahkan tentang pakem tarian yang terus tergerus. Mereka ternyata tidak hanya menari di satu tempat, dalam sehari dia bisa menari di 3-5 tempat yang berbeda, tetapi dengan tokoh yang sama. Seperti yang dituturkan Bli Made Sartika sambil ber-make up.

koleksi topeng sanggar uma dewi
koleksi topeng sanggar uma dewi
menyeramkan tapi menggemaskan
menyeramkan tapi menggemaskan
Di sanggar Uma Dewi ini kalau petang juga diadakan tarian Kecak. Sayang, saya hanya berkesempatan datang pagi. Tapi tidak apalah yang penting  saya berkesempatan puas-puasin memotret. 

Kebetuan ada rombongan besar yang datang dengan beberapa bus, jadi semacam patungan. Karena kalau penontonnya hanya sedikit, pihak sanggar akan merugi, katanya.

Hari masih terlalu siang untuk pulang, perjalanan dilanjutkan ke area pegunungan. Ketika saya tanya, Wisnu hanya tertawa.

“Tenang aja, pokok puas… jangan takut aku jual Pak Kumis…,” katanya meledek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun