Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengajarkan Berkompetisi dan Kekompakan Lebih Dini Melalui Lomba Kerawitan

3 Agustus 2016   16:58 Diperbarui: 3 Agustus 2016   19:23 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dalam karawitan, permainan antara satu dengan yang lain sangat memengaruhi estetika, luar biasa anak seusia ini mampu menampilkan tembang yang apik di usia mereka” kata Panoto salah satu penonton yang jauh-jauh datang dari Solo menyempatkan lihat lomba.

pesinden cilik
pesinden cilik
Ada beberapa kesulitan dalam membentuk group kerawitan jelas Mistono (guru SMP Balong), formasi yang setiap tahun selalu berubah bersamaan penerimaan dan kelulusan siswa. Untuk hal itu sekolah jauh-jauh hari menskrening siswa pada waktu penerimaan siswa baru. Melalui ceklis hoby dan minat. Menurutnya lagi paling sulit mencari pesinden. Maklum gempuran musik modern menyerang tak kenal rentang usia, imbuhnya lagi.

Sindu Prawoto di sela-sela kesibukannya menjadi panitia menuturkan, beruntung hampir semua sekolahan di kabupaten Ponorogo mempunyai fasilitas peralatan gamelan. Ada guru senior yang siap mengajar siswanya, dan pihak dinas pendidikan membantu menyalurkan orang-orang yang sudah ahli untuk membantu sekolahan yang kekurangan tenaga pengajar.

Untuk satu group terdiri 25 anak sudah termasuk kesepuluh pesindennya. Pada awalnya sulit luar biasa untuk mengajar anak SD, satu persatu anak beda tugas dan beda kemampuan. Tapi dengan keuletan group bisa terbentuk. Bakat dan minat lebih memudahkan dalam mencerna pelajaran seni dibanding logika, ujar Pardi salah satu guru yang mendampingi siswanya mengikuti lomba.

dihadiri wisatawan mancanegara
dihadiri wisatawan mancanegara
Ada yang menarik ada wisatawan manca negara yang menyempatkan hadir menyaksikan lomba. Keheranan dan rasa takjubnya tidak bisa ditutupinya, berkali kali geleng geleng kepala dan memberikan aplaus ketika selesai penampilan.

Sampaii tulisan ini dipublikasikan belum bisa didapatkan sekolahan mana yang memenangkan perlombaan. Menang kalah urusan belakangan, kepedulian pada seni budaya adalah sesuatu yang luar biasa, terutama di usia anak-anak. Anak adalah kekuatan bangsa yang kelak menjadi penerus bangsa. Kerawitan ini salah satu cara mempersiapkan mereka.

#HariJadiPonorogo520
#PonorogoAdalahRindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun