Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Berpetualang Bersama Vario 150 eSP

4 Mei 2016   13:10 Diperbarui: 25 Mei 2016   14:20 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelajahi Pegunungan dan Ketinggian bersama Honda Vario 150 eSP.

Rasanya tak adil jika saya hanya menceritakan kehebatan Honda Vario 150 eSP di perkotaan atau jalanan datar. Sekembali dari pelatihan dari Yogyakarta kegilaan untuk hunting photo saya teruskan lagi. Bersama teman-teman BEKU (photograpy di bawah naungan dinas Pariwisata Ponorogo) kami eksplor tempat-tempat wisata yang belum dikenali. Gunung lembah jalanan bertbatu kami jelajahi. 

Kebetulan kemarin kami sepekat pergi ke daerah Gondo wido kecamatan Ngebel yang berada di lereng gunung Wilis lereng barat daya. Ketinggian lokasi yang berada di 725 MDPL perlu kendaraan tangguh. Saya berboncengan dengan Damar Sasongko memakai Honda Vario 150 eSP. Sementara  Shandy dan Fauzi berboncengan memakai motor trail merek K******i. 

"Kuat om Honda Vario-mu nanti? tanya Fauzi sangsi.

"Kita coba nanti... kita rasakan... mumpung masih garansi..." jawab saya, meyakinkannya.

Mantel dan 3 tripod saya masukkan dalam begasi saya, membuat geleng-geleng. Kapasitas bagasi bisa memuat 3 tripod dan 2 mantel, simple dan tidak ribet karena pundak kami sudah dibebani oleh tas kamera dan peralatan lensa lainya.

Trek lurus masih biasa, kedua motor masih berjajar. Begitu memasuki tanjakan dan tikungan di Kecamatan Jenangan trail Fauzi mulai berlepotan. Berkali-kali saya dan Damar harus menunggu agar tidak terpisah jalan. Tanjakan semakin tinggi Honda Vario 150 eSP saya mudah kompromi, tak perlu terlalu lama beraselarasi tinggal untir gas, beda dengan motor Fauzi yang harus masuk gigi satu, gigi dua dan selanjutnya yang memerlukan waktu lebih dalam berakselasi.

Sepanjang pegunungan di Gondowido Ngebel hampir setia orang memperhatikan kami, terutama Honda Vario 150 eSP yang saya kendarai. Maklum semua motor yang ada di daerah ini adalah motor trail seperti merek Fauzi, kalau tidak begitu motor lakik yang sudah dimodifikasi. 

Honda Vario 150 eSP di ketinggian diatas 725 MDPL, di daerah Lereng Gunung Wilis, photo Damar Sasongko.

 "Kok kiat mas motor wedok munggah Gondowido?" tanya bu Anjar sambil melayani kopi yang kami beli. Menurut cerita bu Anjar, saya orang yang nekad karena berani memakai motor perempuan naik turun gunung di lereng Gunung Wilis. Menurutnya lagi orang sekitarnya lebih suka motor trail seperti milik Fauzi,  motor selain untuk dikendarai juga untuk bekerja di daerah Gondowido ini. Dia heran ketika Honda Vario 150 eSP saya mampu menaklukkan lereng Gunung Wilis.

Kami hanya tersenyum mendengar cerita bu Anjar pemilik warung, karena kami sudah membuktikan kalau Honda Vario 150 eSP bisa menaklukan medan di lereng Gunung Wilis yang kami naiki dan turuni. Bahkan trail Fauzi yang selama ini menjadi andalan di daerah ini mampu di asapi oleh Honda Vario 150 eSP yang belum keluar STNK nya ini. wakakakakakakaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun