Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Pengunjung Makam Kuno Kota Gede Pada Malam Jumat Kliwon

13 Maret 2016   17:52 Diperbarui: 13 Maret 2016   18:58 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski suara pemandu tersebut lirih namun cukup jelas terdengar oleh telinga saya. Saya perhatikan di sekitar saya para perempuan di atas usia 30-an saling tertawa cekikikan. Banyak diantara mereka yang merokok, berbagi tikar di sekitar komlpek makam setelah pintu gerbang.

"Mereka siapa kak?" tanya salah satu mahasiswa.

Pemandu tersebut hanya menggeleng, tidak menjawab dan dia malah mengajak pergi para tamunya untuk masuk ke dalam. Sesampai di gerbang makam utama sebeah dalam pemandu menjelaskan bahwa pintu makam hanya dibuka pada hari-hari tertentu, dan waktu tertentu pula. Kalau di luar jam ziarah biasanya para tamu memberi upeti agar bisa masuk, jelasnya.

[caption caption="Karena pintu utama makam dikunci, peziarah berdoa di depa pintu gerbang utama. Dokpri"]

[/caption]

[caption caption="pengujung perempuan, pada malam Jumat Kliwon. Dokpri"]

[/caption]

"Dan inilah pemandian yang saya ceritakan sebelum masuk komplek tadi..." kata pemandu.

"Bangunan ini adalah pemandian di tempat ini untuk pengunjung lelaki, sedang yang di sebelah selatan untuk perempuan yang lebih tertutup" jelas pemandu. 

"Banyak tujuan, banyak hajat, banyak cerita mengapa para pengujung mandi di tempat ini...." jelas pemandu.

"Terbanyak berharap ingin awet muda, awet ayu, dan wajahnya cerah, dan inilah tujuan utama para perempuan-perempuan setengah baya berdatangan kesini...." kata pemandu. Banyak perempuan 'maaf' nakal datang ke sini biar 'dagangan' nya laris. Perempuan-perempuan tersebut adalah para wanita tuna susila yang menjajakan diri di pinggiran kota Yogyakarta, jelas pemandu. Mereka berharap masih awet ayu dan banyak pelanggannya, salah satunya cara mandi di tempat ini.

Menurut pemandu para perempuan yang datang pada malam Jumat Kliwon ini tak hanya perempuan nakal. Banyak diantara mereka adalah peziarah dari luar kota yang masih keturunan eyang-eyang yang dimakamkan disini.

Sedangkan para perempuan tua yang di dekat pintu gerbang adalah para penjual atau pedagang yag sedang tirakat agar usahanya lancar dan ramai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun