Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjaga Kakaban Seperti Aku Menjaga Kesterilan Kamar Operasi (8)

23 Januari 2016   07:47 Diperbarui: 24 Januari 2016   10:10 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun menurut penjaga ubur-ubur disini tidak menyengat alias tidak beracun, sehingga para pendatang boleh berenang dan bermain dengan ubur-ubur di Danau Kakaban. Entah sampai kapan kesempatan ini diberikan karena semakin hari semakin ramai dan saya yakin bila diteruskan akan mengganggu keberlangsungan hidup flora dan fauna di danau Kakaban ini. Mungkin perlu ditinjau kembali atau minimal penelitian agar keberlangsungan kehidupan di danau Kakakan ini terus bisa berlangsung dan dinikmati generasi berikutnya.

Menurut pamflet yang terpasang di papan pengumuman Danau Kakaban ini didapatkan 4 spesies ubur-ubur antara lain tanpa ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata) ubur-ubur ini berenang terbalik mungkin ini yang saya maksud di atas yaitu ubur-ubur yang berjalan mundur. Ubur ubur totol (Mastigias cf papua) seperti gambar atas besarnya sekepalan tangan seperti bola pijar dengan warna biru kecoklatan, ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) ubur-ubur ini bening seperti mangkok kaca dan ini menjadi pavorit para penyelam katanya keindahanya luar biasa tembus pandang dan bentuknya seperti jeli, membuat para penyelam sering geli bila berpapasan atau mersenggolan dengannya. Ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora) ubur-ubur ini relatif lebih kecil sebesar ibu jari.

Banyak biota  lain yang menghuni Danau Pulau Kakaban ini seperti ular yang saya sebut diatas yang suka berenang di akar-akar bakau, ikan teri yang berenang berombongn dn beriringan, kepiting kecil-kecil yang senang menempel di tepi danau mirip (cuyu, bahasa Jawa). Ada juga ikan yang bisa meloncat-loncat di atas air, mirip ikan terbang yang saat meloncat diikuti teman lainya sehingga air danau seperti dilembar benda dari atas.

Tugas penjaga danau pulau Kakaban tentunya akan semakin berat ke depannya, di satu sisi kunjungan wisata semakin ramai di sisi lainnya keberlangsungan flaura dan fauna di tempat ini akan bertambah tantangannya.

Tugas pemerintah tentunnya menjaga dan melestrikan tempat-tempat seperti ini agar bisa dinikmati generasi berikutnya, bisa menjadi tempat penelitian, dan menjadi salah satu keunikan dunia yang hanya ada di bumi Indonesia

"Kalau Bukan Kita Yang Peduli, Siapa Lagi....."

*) salam njepret
*) salam kampret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun