Saya lari kukejar lelaki kurus bertopi itu, ku peluk erraaaaaat sekali, sembari minta maaf. Tak terasa peluh kami menetes.
"Nito..... 'Granitho Ibrahim....... maafkan saya...," kata saya sambil terus memeluk.
"Nito ya...," kata perempuan berbusana gelap tersebut.
"Om Nanang Diyanto ya...," katanya lagi
"Queeeeeeennn...," kata saya yang hampir bersamaan dengan suara Nitho.
Kami segera minggir agar tak menghalangi jalan, kami ngobrol banyak hal. Kami lepas penasaran dan kerinduan yang selama ini hanya kenal dalam maya.
Rupanya kegaduhan yang kami bertiga buat dilihat banyak orang yang sedang berkerumun di depan panggung Kompasianival. Mas Pepih pun mendekat begitu juga Isjet, kebetulan beliau berdua sedang mengobrol tidak jauh dari tempat kami.
"Ini Nitho mas, Granito Ibrahim...," kata saya.
Tanpa pikir panjang Mas Pepih dan Mas Isjet gantian memeluk Granito.
"Ini bini lo Tho?" tanya Mas Pepih pada Granito.