Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Simaan Alqur'an Menandai Dimulainya Perayaan Grebeg Suro di Ponorogo

3 Oktober 2015   17:54 Diperbarui: 3 Oktober 2015   18:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Do’a bersama sekaligus sebagai sarana ungkapan cinta kita kepada Alloh, rosululloh, shokhabat, auliya’, salafush-sholih, ulama’, orang tua dan segenap ikhwan muslim baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. 

Lantuanan Ayat-ayat suci Alqur’an dimulai sehabis sholat subuh, dan menjelang sholat duha istirahat untuk melaksanakan sholat duha berjamaah, lantunan ayat suci dimulai lagi sampai masuk waktu sholat dzuhur, dilanjutkan sampai masuk waktu sholat ‘ashar, berlanjut sampai masuk waktu sholat maghrib sehabis sholat maghrib dilanjutkan dengan mengamalkan aurod/wirid dzikrulghofilin dilanjutkan sholat ‘isya’ berjamaah.

 

Do’a khotmil qur’an yang sebelumnya diisi dengan mau’idzoh khasanah,dan juga perlu diketahui bahwa kegiatan Simaan Al Qur’an diadakan hanyalah untuk beribadah kepada Alloh semata demi keselamatan kelak diakhirat, dan bukan untuk kepentingan dunia. Sekaligus sebagai pembelajaran miniatur kehidupan kita sehari-hari bahwa kita ini diciptakan oleh Alloh didunia hanyalah untuk beribadah semata.


Ramainya suasana dimanfaatkan para pedagang untuk meraup rejeki, pedagan ini pedagang yang selalu hadir ketika simaan dilakukan. Mereka ikut keliling kemana kegiatan digelar. 

“Golek rejeki lan pisan melu simaan mas, ndonyane entuk akherate yo bagian …….” Kata mbah Madi sambil tertawa yang jualan kopi di area Simaan. Dia mengatakan sambil jualan kopi sekaligus ikut seaman, dunianya dapat akheratnya juga kebagian. Dan tak hanya penjual makanan dan minuman penjual pernak pernik ibadah seperti tasbeh, buku buku Islami, kerudung, mukena, peci, serta minyak minyak wewangian juga nampak dan mereka selalu ada ketika acara Simaan di gelar.

 “Selamat Datang di Kota Budaya, Selamat Datang di Bumi Reyog”

 

*) Salam dari kot santri
*) Salam budaya
*) Salam Jepret

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun