Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Simaan Alqur'an Menandai Dimulainya Perayaan Grebeg Suro di Ponorogo

3 Oktober 2015   17:54 Diperbarui: 3 Oktober 2015   18:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo, 30 Oktober 2015

Menyambut rangkaian kegiatan perayaan Grebeg Syuro tahun 1436 Hijriyah di Kabupaten Ponorogo kemarin diselenggarakan Simaan Al-Quran Mantap dan Dzikrul Ghofilin. Simaan tersebut bertempat di pendopo agung kabupaten Ponorogo di sebelah utara alun-alun. Simaan ini sekaligus sebagai pertanda dimulainya serangkaian perayaan Grebeg Suro di kabupaten Ponorogo tahun ini. 

Prosesi simaan ini sudah dimulai semenjak bakda isya’ (29/10/’15) dihadir para jamiin, jamiat, dan para pejabat di lingkungan Pemda Ponorogo. Acara dibuka oleh Kabag Kesra mewakili Bupati Ponorogo, ucapan terima kasih atas partisipasi pengurus dan Jamaah Dzikirul Ghofilin buat Ponorogo, dan tentunya sebagai motivasi dan penyemangat untuk mewujudkan Ponorogo yang makmur, gemah lipah lohjinawi, yang diridhoi Alloh.  

Menurut Hartono dan Hariyanto pegawai pemda yang kemarin bertugas sebagai seksi perlengkapan dan mendapingi kegiatan ini, Simaan Al-Quran Mantap dan Dzikrul Ghofilin sendiri adalah kegiatan rutin setiap hari Rabu Pahing, kegiatanya pengajian keliling berpindah-pindah tempat namun masih dalam area Ponorogo. Simaan ini dihadiri 15 an ribu jemaah, uniknya mereka datang bergelombang, ada yang sudah datang pada waktu  pembukaan, ada yang waktu simaan dimulai yaitu bakda subuh (30/10/’15), dan pada puncaaknya pada menjelang sholat dhuhur sampai isya’ dimana acara selesai dan ditutup. AcaraDzikrul Ghofilin  dipimpin oleh Gus Amik pengasuh pondok pesantren Mayak Tonatan.

Sedangkan Dzikrul Ghofilin bermakna dzikirnya/ ingatnya orang-orang yang lupa dengan Alloh. Wirid Dzikrul Ghofilin itu isinya berupa bacaan-bacaan yang untuk beribadah, munajat atau berbisik, menghadapkan diri dan berdo’a dihadapan Alloh, Dzat Yang Maha Kuasa dengan merendahkan diri, merasa serendah-rendahnya, tawadhu’, khudu’, tadhorru’, khusyu’, adalah merupakan suatu senjata yang ampuh yang sangat kita butuhkan untuk meminta apa saja dan disempurnakan atau diselingi dengan Asma’ Ul Khusna, istighfar, sholawat dan tahlil.

Pihak pemda nyaris hanya menyediakan tempat, karena semua perlengkapan sudah menjadi inventaris jamaah, mulai peralatan untuk wudlu, tenda (terop), tikar, Alqur’an, soud system, sampai-sampai untuk urusan makan sudah menjadi tangung jawab dari jamaah. Ada donator dari tiap daerah yang mengirim nasi bungkus (pelangan) begitu juga minumnya.

 

 
Rata-rata usia para jamaah adalah orang lanjut usia, diatas 50-an tahun seperti halnya mbah Darmokerto dia rutin dating setiap Rabu Pahing meski usianya sudah 80-an tahun. Dia datang bersama rombongan sanak saudara dan tetangganya dengan menumpang truk terbuka. Tapi banyak juga diantara jamaah adalah usia dewasa muda. 

“Oalah mas wis tuwo wis wayahe ngerong, gek arep pengin opo maneh, sak gaduk-gaduke nyedak sing Ngawe Urip…..” katanya kemarin, dia merasa sudah tua sebentar lagi masuk liang lahat sudah tidak punya keinginan apa-apa lagi, dia berusaha semampunya mendekat Sang Pencipta. 

 

Simaan sendiri berasal dari bahasa Arab Sami’a yang berarti mendengarkan/ menyimak. Bisa diartikan pula menyemak, satu membaca yang lainnnya mendengarkannya. 

Khufadzul Qur’an (penghafal Alqur’an) melantunkan ayat-ayat suci Alqur’an dan para Jemaah mendengarkan dan menyimaknya. Kegiatan ini sebagai sarana taqorrub (mendekatkan diri) kepada Alloh untuk jalan menuju taubat sekaligus menjadi sarana introspeksi diri dan mengadu kepada sang pencipta, sekaligus menjadi ajang silaturokhim antar sesama umat Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun