Menurut Mas Wawan yang menjadi dirigen-nya, jumlah mereka penabuh kentongan berjumlah 70 orang sesuai HUT RI yang ke-70, penembang atau penyanyi berjumlah 17 orang, dan tukang gendang, saron, kempul berjumlah 8 orang. Mereka sudah berlatih semenjak 10-an hari kemarin. Tembang-tembang yang mereka bawakan berupa tembang campur sari yang mengguggah semangat kepahlawanan, salah satunya Gugur Gunung, yang menceritakan kebersamaan orang desa turun dari gunung menuju kota untuk berjuang membela negara, lagu 17 Agustusan versi Jawa, serta lagu-lagu cokekan.
Alat musiknya yang utama adalah kentogan dari bambu yang disediakan oleh dusun, kendang, kempul, kenong, gong, serta pengeras suara.
Kata Mas Wawan, ini adalah perwakilan dari Dusun Blimbingan. Menurutnya, setiap dusun wajib menampilkan perwakilannya. Bila tidak mengirimkan, dusun tersebut didenda 3 juta untuk hadiah peserta lainnya. Menurutnya lagi, seni rontek ini akan diperlombakan sehabis upacara 17 Agustusan. Kekompakan, jenis gerakan tarian, rancakanya gamelan dan kentongan, seragam, jenis lagu yang dibawakan yang menjadi pokok penilaian. Bukan hadiah yang mereka kejar namun harga diri dan nama besar dusun yang mereka kedepankan.
"Bisa sebanyak ini Mas ngumpulkan orang?" tanya saya
"Semua warga wajib ikut, baik pria wanita, tua-muda, pegawai atau petani, kalau ndak ikut akan kena sanksi warga, mereka akan dikucilkan Mas.... namun bukan itu yang membuat masyarakat kompak, dia riang gembira bisa menjalin kebersamaan yang murah meriah seperti ini...," jawabnya panjang.
"Kambing atau lembu Mas kalau menang?" tanya saya tentang hadiah kalau memenangkan lomba ini
"Itu hadiah yang sudah sedari dulu mas, namun kayaknya selain hadiah tersebut ada hadiah kejutan lagi Mas, kabarnya...," jawabnya lagi.
Dan berikut ini videonya (video pertama saya di youtube) wakakakakakaka
https://www.youtube.com/watch?v=nL5mLGX83F8
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nL5mLGX83F8" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>