Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Seni Rontek, Kebersamaan dan Pemersatu Warga

16 Agustus 2015   08:36 Diperbarui: 16 Agustus 2015   08:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Mas Wawan yang menjadi dirigen-nya, jumlah mereka penabuh kentongan berjumlah 70 orang sesuai HUT RI yang ke-70, penembang atau penyanyi berjumlah 17 orang, dan tukang gendang, saron, kempul berjumlah 8 orang. Mereka sudah berlatih semenjak 10-an hari kemarin. Tembang-tembang yang mereka bawakan berupa tembang campur sari yang mengguggah semangat kepahlawanan, salah satunya Gugur Gunung, yang menceritakan kebersamaan orang desa turun dari gunung menuju kota untuk berjuang membela negara, lagu 17 Agustusan versi Jawa, serta lagu-lagu cokekan.

Alat musiknya yang utama adalah kentogan dari bambu yang disediakan oleh dusun, kendang, kempul, kenong, gong, serta pengeras suara.

Kata Mas Wawan, ini adalah perwakilan dari Dusun Blimbingan. Menurutnya, setiap dusun wajib menampilkan perwakilannya. Bila tidak mengirimkan, dusun tersebut didenda 3 juta untuk hadiah peserta lainnya. Menurutnya lagi, seni rontek ini akan diperlombakan sehabis upacara 17 Agustusan. Kekompakan, jenis gerakan tarian, rancakanya gamelan dan kentongan, seragam, jenis lagu yang dibawakan yang menjadi pokok penilaian. Bukan hadiah yang mereka kejar namun harga diri dan nama besar dusun yang mereka kedepankan.

"Bisa sebanyak ini Mas ngumpulkan orang?" tanya saya

"Semua warga wajib ikut, baik pria wanita, tua-muda, pegawai atau petani, kalau ndak ikut akan kena sanksi warga, mereka akan dikucilkan Mas.... namun bukan itu yang membuat masyarakat kompak, dia riang gembira bisa menjalin kebersamaan yang murah meriah seperti ini...," jawabnya panjang.

"Kambing atau lembu Mas kalau menang?" tanya saya tentang hadiah kalau memenangkan lomba ini

"Itu hadiah yang sudah sedari dulu mas, namun kayaknya selain hadiah tersebut ada hadiah kejutan lagi Mas, kabarnya...," jawabnya lagi.

Saya pun melanjutkan perjalanan, sepanjang jalan antara Pringkuku, Punung sampai Donorojo masih saya temui group-gorup yang sedang berlatihan. Menurutnya seni rontek ini sudah ada sedari nenek moyang dulu ketika ronda (jaga poskamling) dan bupati menggalakkannya kembali 5 tahunan ke belakang, dan menjadi musik tradisional pacitan.

Dan berikut ini videonya (video pertama saya di youtube) wakakakakakaka

https://www.youtube.com/watch?v=nL5mLGX83F8

<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nL5mLGX83F8" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun