Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gontor, Antara Tradisi dan Modernisasi

8 Juli 2015   22:57 Diperbarui: 8 Juli 2015   23:05 9700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus ke timur ada masjid lama dan pondok lama (awal berdiri pondok), dan dibelakanganya ada 2 petak makam para pendiri serta makam keluarga.

Dari pesantren ini konon telah lahir para pejabat-pejabat, para pakar politik, para saudagar yang terkenal di negeri ini. Kesederhanaan dan kedisiplinan di pondok ini membuat mereka terlatih tahan banting. Konon aturan tidak boleh makan diluar atau keluar selain hari libur sangat dipatuhi, dulu bila ada santri gundul bisa disimpulkan karena hukuman atas kesalahannya. Hari libur pondok ini adalah hari Jumat setelah sholat jumat, mereka pergi ke kota untuk berbelanja aneka kebutuhan, mereka pergi naik ojek atau berombongan dengan mencarter kendaraan masyarakat sekitar, dan hal ini menjadi pemasukan tersendiri bagi para tukang ojek atau mobil carteran. Dan setiap hari jumat bisa dijumpai ratusan sampai ribuan para santri baik dari Gontor atau pesantren lainnya yang berjalan berarak-arakan di kota Ponorogo. Dan bila bukan bulan Ramadhan mereka memadati rumah-rumah makan yang menjadi langganan pendahulunya, ciri-ciri warung tersebut adalah warung yang ada daftar menu sekaligus daftar harga, dan yeng khas mereka mendatangi rumah makan yang 'maaf' perempuannya berjibab dan bernuansa muslim. 

 

*) Salam dari pondok
*) Salam jalan-jalan
*) Selamat menunaikan ibadah ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun