Dari pesantren ini konon telah lahir para pejabat-pejabat, para pakar politik, para saudagar yang terkenal di negeri ini. Kesederhanaan dan kedisiplinan di pondok ini membuat mereka terlatih tahan banting. Konon aturan tidak boleh makan diluar atau keluar selain hari libur sangat dipatuhi, dulu bila ada santri gundul bisa disimpulkan karena hukuman atas kesalahannya. Hari libur pondok ini adalah hari Jumat setelah sholat jumat, mereka pergi ke kota untuk berbelanja aneka kebutuhan, mereka pergi naik ojek atau berombongan dengan mencarter kendaraan masyarakat sekitar, dan hal ini menjadi pemasukan tersendiri bagi para tukang ojek atau mobil carteran. Dan setiap hari jumat bisa dijumpai ratusan sampai ribuan para santri baik dari Gontor atau pesantren lainnya yang berjalan berarak-arakan di kota Ponorogo. Dan bila bukan bulan Ramadhan mereka memadati rumah-rumah makan yang menjadi langganan pendahulunya, ciri-ciri warung tersebut adalah warung yang ada daftar menu sekaligus daftar harga, dan yeng khas mereka mendatangi rumah makan yang 'maaf' perempuannya berjibab dan bernuansa muslim.Â
Â
*) Salam dari pondok
*) Salam jalan-jalan
*) Selamat menunaikan ibadah ramadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H