Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Unik Dari Lokalisasi Gesing

12 April 2015   19:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu bila ada sepatu yang ditaruh didepan pintu seperti gambar ilustrasi diatas mengisyaratkan bahwa didalam rumah sedang ada pertempuran antara perempuan pemilik rumah dengan tamu pemilik sepatu, dan bila suami atau orang tua, ataupun orang lain mau masuk rumah akan menundanya dulu.

Para pemilik warung tanpa malu-malu dengan merasa bangga ketika berpergian di pasar atau tempat ramai, beda dengan perempuan-perempuan yang kerja begituan yang cenderung menutupi dirinya ketika lepas dari tempat prostitusi.

Maka tak heran jaman itu di daerah Pulung bagian utara ini sering kali ada kesenian ludruk atau ketoprak kelilingan yang digelar sampai berbulan-bulan, dengan alasan menonton ludruk atau ketoprak para pelanggan menuju ke tempat remang-remang ini.

Tempat ini sangat setrategis tinggal turun sedikit dari wisata telaga Ngebel, dan dekat pasar namun terlindung persawahan, serta ada jalan tembus dari arah Jenangan dan kota.

Dan tempat ini menjadi tempat penambangan pasir mulai saya kecil sampai sekarang, dulu banyak sopir truk luar kota atau sales-sales yang mangkal di daerah sini. Namun sekarang kondisinya sepi.

Menurut pemilik warung sepinya warung remang-remang ini bukan karena penutupan dari pihak pemerintah atau desa namun para penghuni sudah banyak yang tua dan tak laku lagi, dan tidak adanya generasi penerus akhirnya membuat tempat prostitusi disini mati dengan sendirinya.

Bagaimana dengan tempat lain? tunggu ekpedisi saya tentang lokalisasi lainnya

Tentunya saya mengharap lokalisasi lainya juga mati dengan sendirinya seperti Gesing ini, dan tentunya akan meninggalkan cerita-cerita unik. Meski tak terbantahkan prostitusi modern akan lebih rapi di kota sana dengan munculnya hotel-hotel dan tempat hiburan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun