Beliau dokter yang berjiwa seni tinggi, hobi memotret, melukis, sastra, dan peralatan dapur yang berbahan keramik bernilai seni tinggi di jaman itu.
[caption id="attachment_359586" align="aligncenter" width="340" caption="Lukisan diri dr. Yap Hoeng Tjoen"]
[caption id="attachment_359587" align="aligncenter" width="510" caption="Lukisan anggota keluarga beliau, terpampang di dinding kamar tidur pribadi"]
[caption id="attachment_359588" align="aligncenter" width="510" caption="almari pakaian dan peralatan meja rias kuno"]
[caption id="attachment_359589" align="aligncenter" width="510" caption="biola, bukti beliau penyuka seni dirutinitasnya sebagai dokter"]
[caption id="attachment_359590" align="aligncenter" width="510" caption="radio dan pemutar musik kuno"]
[caption id="attachment_359591" align="aligncenter" width="510" caption="senapan yang dipajang dibawah lukisan potret beliau"]
[caption id="attachment_359593" align="aligncenter" width="510" caption="perabotan dapur yang terbuat dari keramik "]
Dan masih banyak lagi peningalan beliau yang belum sempat saya uploud disini. Saya yakin museum ini layak dan wajib dikunjungi oleh para mahasiswa kedokteran, keperawatan, sejarah maupun sastra. Yakin lah ditempat ini para pengunjung seakan dibawa ke masa silam, dimana peralatan yang sangat sederhana. Namun dibalik kesederhanaan ini tersimpan semangat yang luar biasa dari anak bangsa warga keturunan Tionghoa yang mencintai negeri ini dengan dedikasi, pengorbanan luar biasa baik waktu, tenaga maupun harta. Hanya satu buat Indonesia tercinta.
Yakin lah di tempat ini anda akan jauh jauh membuang perasaan pribumi non pribuni, pribumi dan warga keturunan, belajar dari semangat beliau meski dijaman penjajahan Belanda dan kependudukan Jepang, berjuang dengan keahlian serta segala kemampuan untuk menyehatkan dan memajukan kesehatan.
dr. Yap Hoeng Tjoen meningal  di negeri Belanda  sedang putera dr. Yap Kie Tiong sebagai penerus meninggal pada tahun 1969. Setelah sepeninggal dr Yap Kie Tiong terjadi kevacuman rumah sakit selama 3 tahun yang berakibat rumah sakit jadi terbengkelai. Dan setelah 3 tahun tersebut ada penyerahan rumah sakit ini dari perwakilan keluarga pada pemerintah yang kalau itu diwakili pihak keraton, dan terbentuklah Yayasan Rumah Sakit Mata dr. Yap Prawirohusodo sampai sekarang ini.