Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[kampretjebul4] Bale Batur, Pasar Sekaligus Kuburan Nyai Latung

2 April 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya tanyakan alasan mengapa jual-belinya malam hari, petugas bea dari desa mengatakan orang didesa ini kalau siang hari orang-orang bekerja di ladang dan hutan, dipilihnya malam hari supaya tidak mengurangi jam kerja siang harinya. Dan ini pun sudah berlangsung lebih seratusan tahun katanya. Luar biasa semangat bekerja masyarakat disini.

[caption id="attachment_358679" align="aligncenter" width="510" caption="durian, daerah Ngbel ini terkenal penghasil durian, pengepul membeli langsung dari petani"]

14279516371214564071
14279516371214564071
[/caption]

[caption id="attachment_358680" align="aligncenter" width="510" caption="pisang, kelapa, alpokat, nangka, rambutan dari Ngebel sudah melegenda"]

1427951831619780491
1427951831619780491
[/caption]

[caption id="attachment_358682" align="aligncenter" width="510" caption="manggis juga menjadi andalan di daerah ini"]

14279520451158701423
14279520451158701423
[/caption]

[caption id="attachment_358775" align="aligncenter" width="510" caption="penduduk asli menjajakan hasil tanamannya"]

14279801761414877245
14279801761414877245
[/caption]

Ada pekerjaan rumah buat pihak terkait untuk mengembangkan pasar ini, terutama pihak pertanian dan tanaman pangan serta bagian pariwisata untuk menjadikan pasar ini sebagai tujuan wisata khususnya agro wsiata buah-buahan, durian menjadi unggulan meski terkendala musim, namun buah-buahan lain akan selalu  bisa ditemui di pasar ini, manggis, alpokat, pisang, nangka, pijetan, duku, pundung, rambutan, kesemek, dan nanas.

Saya yakin bila ini mendapat sentuhan dari dinas terkait lambat laun pasti akan menjadi pusat perhatian pihak luar untuk masuk ke daerah ini. Karena selama ini yang masuk hanya pengepul dari daerah kota yang mengambil keuntungan berlipat. Seperti halnya sebuah durian di kota dihargai 80 ribu di pasar ini hanya dibandrol 20-an ribu. Seperti kemarin saya membeli sejinah (10 buah) durian dengan borongan seharga 65 ribu, padahal kalau dibeli di kota bisa mencapai 250-300 ribu rupiah. Jarak ke kota Ponorogo dan Madiun yang hanya berjarak 30-an km dengan jalan yang sudah beraspal seharusnya menjadi keuntungan, namun kendala pasar yang hanya buka pada malam hari mungkin ini yang menjadikan pengunjung berpikir 2 kali untuk datang ke tempat ini disertai jalanan yang berkelok dan naik turun menjadi tantangan tersendiri.

[caption id="attachment_358776" align="aligncenter" width="510" caption="penjual kopi dan jemblem di samping kanan makam Nyai Latung, yang banyak menceritakan keunikan pasar Bale batur ini"]

14279802361565361588
14279802361565361588
[/caption]

[caption id="attachment_358777" align="aligncenter" width="510" caption="hasil kerajinan masyrakat sekitarpun di pasarkan di pasar ini"]

14279803511687592687
14279803511687592687
[/caption]

[caption id="attachment_358779" align="aligncenter" width="510" caption="menunggu pik up yang akan mengangkutnya pulang di emper toko yang sekaligus pagar makam dan pasar"]

14279805301771000326
14279805301771000326
[/caption]

Selain buah-buahan pasar ini menjadi tempat penjualan hasil kerajianan masyarakat sekitar, seperti kerajinan anyaman bambu seperti gambar diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun